JAKARTA, KOMPAS.TV - Tidak hanya membanjiri akun media sosial SBS dengan kecaman, netizen Indonesia juga memberikan Racket Boys rating rendah di situs Internet Movie Database (IMDb).
Menurut pantauan KOMPAS TV, Rating drama Racket Boys saat diakses pada Senin, adalah 1,3 dari 10 saat diakses pada Senin (21/6/2021), setelah sebelumnya mengalami penurunan, dari 3, 2, hingga kini 1,3.
Sudah lebih dari 6.000-an warganet memberi penilaian sampai hari ini.
Di kolom review drama di situs IMDb juga dipenuhi komentar kekecewaan terhadap Racket Boys yang dianggap melecehkan Indonesia.
Bahkan ada yang sempat mengganti judul Racket Boys menjadi "Racket Racist".
Sebenarnya stasiun televisi yang memproduksi dan menayangkan drama itu, SBS, sudah meminta maaf.
Baca Juga: Buntut Adegan yang Dianggap Menjelekkan Citra Indonesia, Rating “Racket Boys” di IMDb Terjun Bebas
Namun permintaan maaf itu tak mampu meredam kekesalan netizen Indonesia.
Diketahui sebelumnya, adegan dari drama Racket Boys yang dianggap merendahkan Indonesia adalah pada episode 5.
Diceritakan sejumlah atlet remaja bulutangkis Korea Selatan tengah mengikuti bulutangkis di Jakarta.
Dialog yang membuat netizen marah adalah saat pelatih tim nasional Han Se Yoon yang mendapat keluhan dari Fang (Ahn Nae Sang) yang mengeluhkan mengenai buruknya fasilitas tempat Latihan dan penginapan yang diberikan panitia Indonesia.
"Penginapannya buruk sekali. Mereka (tuan rumah) berlatih di tempat pertandingan dan kita dipaksa latihan di salah satu tempat latihan tua yang tidak terdapat AC, yang benar saja," kata Fang, pelatih Han Se Yoon.
Baca Juga: Selain Racket Boys, Film-Film Ini juga Disebut Pernah Menjelekkan Citra Indonesia
Fang menduga ini adalah strategi tuan rumah untuk mempersulit kemenangan atletnya.
Adegan lain yang dikecam adalah dialog aktris Oh A Rin yang menyebut dalam pertandingan itu akan ada yang mengejek mereka.
Ini merujuk pada sikap supporter Indoneia yang tengah hadir dalam kompetisi.
Dialog-dialog ini membuat netizen berang dan mengungkapkan kekecewaannya kepada SBS yang menjadi televisi yang menayangkan dan memproduksi drama tersebut.
SBS pun telah meminta maaf atas tayangan tersebut. SBS mengaku tidak bermaksud untuk merendahkan negara, pemain, atau penonton tertentu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.