SAN FRANSISCO, KOMPAS.TV – Dapatkan vaksin Covid-19 mempengaruhi menstruasi?
Jawabannya masih belum diketahui, namun para peneliti sudah mulai mempelajari isu ini.
Melansir The Associated Press pada Kamis (6/5/2021), vaksin dirancang untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, dan sejumlah ahli bertanya-tanya apakah hal itu dapat mempengaruhi siklus menstruasi untuk sementara.
Baca Juga: Tolak Beri Cuti Menstruasi untuk Staf Perempuan, Mantan CEO Maskapai Korsel Didenda Rp26 Juta
Sejauh ini, sejumlah laporan tentang menstruasi yang tak teratur hanya bersifat pengamatan pribadi. Dan sulit untuk menarik kaitan dengan vaksin, lantaran perubahan siklus menstruasi pun dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain, seperti stres, diet dan kebiasaan olah raga. Ditambah lagi, kurangnya data yang melacak perubahan pada siklus menstruasi setelah vaksinasi secara keseluruhan.
Jikapun pada akhirnya para ilmuwan menemukan kaitan antara vaksin dengan perubahan siklus menstruasi jangka pendek, para ahli menyatakan, ini bukan alasan untuk menghindar dari vaksinasi. “Manfaat vaksinasi tentu saja jauh lebih besar daripada satu periode menstruasi hebat, jikapun memang ada kaitan antara keduanya,” papar Dr. Mary Jane Minkin, seorang ginekolog dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Siklus Pagebluk di Hindia Belanda - SINGKAP
Baru-baru ini, sejumlah peneliti melakukan survei untuk mulai mengumpulkan data. “Hasilnya tidak akan menentukan adanya kaitan antara vaksin Covid-19 dan perubahan siklus menstruasi, namun dapat membantu membentuk dasar penelitian lebih lanjut,” terang Katharine Lee, salah seorang peneliti yang berbasis di Universitas Washington di St Louis.
Dr. Jen Gunter, seorang dokter kandungan dan ginekolog di Kawasan San Fransisco, menyatakan kemungkinan adanya kaitan antara keduanya, lantaran lapisan rahim, yang terlepas selama menstruasi, mengandung sel-sel kekebalan yang membantu melindungi rahim.
Baca Juga: Dokter Sebut Konsumsi Rumput Fatimah Dapat Sebabkan Rahim Ibu Hamil Pecah hingga Bayi Meninggal
Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan Perguruan Tinggi Ahli Kandungan dan Ginekolog AS, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin apapun, termasuk vaksin Covid-19, dapat mempengaruhi kesuburan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.