LONDON, KOMPAS.TV - Istana Buckingham mengatakan, pihaknya menyelidiki pemberitaan surat kabar di Inggris yang menyebutkan, bahwa Meghan Markle telah melakukan intimidasi terhadap mantan asistennya.
The Times of London melaporkan, Meghan pernah mengusir dua asisten pribadinya dan meninggalkan staf tersebut dengan perasaan dipermalukan. Pengakuan ini dibuat oleh Jason Knauf, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Komunikasi Meghan dan suaminya, Pangeran Harry. Namun kini dia bekerja untuk kakak laki-laki Harry, Pangeran William.
Istana Buckingham mengatakan sangat prihatin dengan tuduhan itu.
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Resmi Berpisah dari Keluarga Kerajaan Inggris
Dalam sebuat pernyataan, tim SDM istana akan menyelidiki keadaan sebenarnya dari laporan media tersebut. Istana juga akan berbicara dengan mantan asisten yang mengaku mengalami perundungan.
"Keluarga Kerajaan menerapkan kebijakan martabat di tempat kerja selama beberapa tahun, dan tidak dan tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan yang terjadi di tempat kerja," kata pernyataan tersebut, dikutip dari the Associated Press.
Aktris Amerika Meghan Markle, merupakan mantan bintang drama TV "Suits". Dia menikahi Harry, cucu Ratu Elizabeth II, di Kastil Windsor pada Mei 2018. Putra mereka, Archie, lahir pada tahun berikutnya.
Baca Juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry Pilih Rayakan Natal di Amerika Ketimbang Pulang ke Inggris
Pada awal 2020, Meghan dan Harry mengumumkan bahwa mereka berhenti dari tugas kerajaan dan pindah ke Amerika Utara, dengan alasan telah mengalami gangguan yang tak tertahankan dan sikap rasis dari media Inggris. Mereka baru-baru ini membeli rumah di Santa Barbara, California, dan tengah menantikan kelahiran anak kedua.
Tuduhan perundungan ini terjadi kurang dari dua minggu setelah istana mengumumkan bahwa pasangan Harry dan Meghan telah final melepaskan diri dari tugas kerajaan Inggris.
Baca Juga: Berbagi Pengalaman Keguguran, Meghan Markle Berharap Bantu Orang Lain
Dikutip dari the Associated Press, Juru Bicara Meghan mengatakan dia sedih dengan adanya serangan terbaru terhadap karakternya, karena ia sendiri telah menjadi sasaran perundungan dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang mengalami rasa sakit dan trauma.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.