JAKARTA, KOMPAS.TV – Pandemi Covid-19 telah membawa sejumlah istilah baru, salah satunya coronaphobia yang digunakan para peneliti untuk menyebutkan kecemasan jenis baru yang spesifik untuk Covid-19.
Dilansir dari Health, Selasa (16/2/2021), peneliti telah menganalisis hampir 500 penelitian yang membahas kekhawatiran dan kepanikan yang dirasakan orang selama pandemi.
Para peneliti pun mendefinisikan coronaphobia sebagai respons yang dipicu secara berlebihan atas ketakutan tertular virus Covid-19. Coronaphobia menyebabkan kekhawatiran berlebih yang disertai gejala fisiologis.
Coronaphobia juga membuat orang yang mengalaminya merasa stres, kehilangan pribadi dan pekerjaan, melakukan perilaku untuk mencari keselamatan dengan mengindari tempat-tempat umum, hingga menyebabkan gangguan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Kekinian, Jamu Ini Jadi Menu Andalan di Kafe Bandung
Peneliti juga mencatat sejumlah faktor yang menyebabkan coronaphobia, salah satunya banyaknya ketidakpastian yang menimpa selama pandemi, seperti misalnya apakah Anda terinfeksi Covid-19 atau akan ada pemotongan gaji, adanya praktik baru hingga melakukan perilaku penghindaran yang ektrem.
Kekhawatiran akan Covid-19 juga akan semakin meningkat saat mendengar kabar tokoh terkenal terinfeksi virus ini.
Profesor psikiatri di Johns Hopkins School of Medicine dan Direktur Program Gangguan Kecemasan, Una McCann, MD, mengatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi yang normal.
“Kecemasan adalah reaksi normal dan sehat terhadap hal-hal yang berbahaya,” ujarnya.
Baca Juga: Tips Jitu Merawat Sepatu di Musim Hujan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.