JAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik nasib Putra, penjual cilok yang dikabarkan diangkat anak oleh Ashanty kini nasibnya terkatung-katung lantaran Putra tak lagi bisa lagi bersekolah di Pesantren lantaran Ashanty tak lagi membiayainya.
Sampai saat ini, janji Ashanty itu disebutkan hanya sebatas ucapan dan tidak terealisasi.
Ketua Pengurus LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie. mengatakan, Ashanty diduga menjadikan Putra sebatas untuk kepentingan selebritas semata.
Abdul juga menjelaskan kalau dari statusnya, Putra diangkat anak tanpa legalitas.
"Putra dianggap sebagai anak angkat, tapi tidak ada legalitas. Jadi hanya sebatas berjanji akan dibiayai pendidikannya oleh Ashanty, beberapa kali diajak jalan-jalan," kata Abdul.
Dengan adanya peristiwa ini, Abdul mencurigai Ashanty hanya menggunakan Putra sebagai daya tarik konten YouTube.
"Kesimpulan pihak kami, Ashanty tidak bersungguh-sungguh membiayai (pesantren) Putra. Ketika ditanya hanya disampaikan bahwa 'Ini kebijakan kami', tanpa menyebut alasan apa pun. Bagi saya ini hal serius. Putra ini orang lemah, tidak berdaya," kata Abdul.
Jika menilik kanal Youtubenya, belasan konten dibuat bersama Putra. Ada jalan-jalan, momen Putra masuk pesantren, momen Ashanty angkat anak perempuan, Putra masuk RS, Putra bertemu Atta Halilintar, Putra naik pesawat dan banyak lagi.
Dalam kasus lainnya, Ruben Onsu saja tak berani sebut Betrand Peto anak angkat.
Ruben Onsu sempat bicara tentang status Betrand Peto Putra Onsu, anak asal Nusa Tenggara Timur yang kini diasuh olehnya dan Sarwendah, yang ternyata selama ini salah disebut sebagai anak angkat. Masih ada proses panjang sebelum akhirnya Betrand resmi disebut sebagai anak angkat.
Dalam vlog Atiek Nur Wahyuni, Ruben menjelaskan hal tersebut sekaligus kesalahan penyebutan yang selama ini terjadi.
"Orang banyak salah arti, orang bilangnya anak angkat, jadi saya ini sampai (Betrand) umur 17 tahun, mendapat hak asuh," kata Ruben pada Selasa (10/3/2020).
Nantinya, ketika Betrand sudah berusia 17 tahun baru akan ada proses lagi yang lebih rumit untuk menentukan apakah Betrand bisa menjadi anak angkatnya atau tidak.
Sebab, pada usia tersebut, Betrand dinilai sudah bisa mengambil keputusan sendiri.Ruben juga menjelaskan bahwa di tahap berikutnya saat Betrand berusia 17 tahun, ia akan disertakan dalam pengadilan.
"Dia masuk 15, dua tahun lagi saya harus fight lagi (untuk dapat hak angkat anak)," kata Ruben.
"Dan prosesnya itu beda lagi, lebih panjang karena mungkin di persidangan berangkatnya melihat dia sebagai anak yang terlibat."
Untuk bisa mendapat izin hak asuh Betrand, sebelumnya Ruben bercerita bahwa ia dan Sarwendah harus melalui serangkaian tes.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.