JAKARTA, KOMPAS.TV - Janji Ashanty untuk membiayai uang sekolah anak angkatnya yang dulu jualan cilok, Putra, belakangan dikabarkan mandek. Ada apa gerangan? berikut kronologinya.
Putra merupakan anak yang sempat viral lantaran berjualan cilok guna menghidupi keluarganya.
Putra diketahui kerap masuk dalam konten di kanal Youtube Ashanty. Belasan konten ada Putra di dalamnya. Ketika subsidi biaya sekolah putra mandek, isu mencuat bahwa Ashanty cuma mengeksploitasi Putra demi konten, dan tak serius mengangkat Putra sebagai anak angkat.
Awalnya, Putra bersekolah di SD Juramangu, lantas oleh keluarga Hermansyah, Putra dipindah ke Pesantren Al Basyir.
Baca Juga: Ashanty Sebut Putra Anak Angkat, Tapi Tak Ada Legalitas
Hal ini diungkapkan lewat pengacara dari LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie. Dari pengakuan Putra, setelah libur semester dan akan kembali ke pesantren, Putra ditolak.
"Setelah libur semester, semua santri pulang. Setelah beberapa minggu libur kita sudah antar lagi ke sana, tapi ditolak pesantren katanya Putra sudah tidak menjadi tanggung jawab pihak Ashanty," ujar Abdul mengutip Wartakotalive, Jumat (5/2/2021).
"Kami hanya mempertanyakan saja. Ini artinya Putra tidak bisa melanjutkan tanpa biaya sendiri," ucap Abdul.
"Kalau mau melanjutkan dianggap sebagai santri baru yang harus membayar uang pangkal. Ini jadi tanda tanya, kok bisa uang pangkal yang sudah dibayarkan untuk Putra dialihkan ke orang lain?" sambungnya.
Peristiwa tersebut membuat pihak Putra mempertanyakan kejelasannya di pesantren. Serta alasan biaya sekolah diberhentikan.
"Kemudian ini diputus tanpa ada surat pindah. Tidak masalah Putra diberhentikan. Ini statusnya apa? Ini tidak hanya mengganggu psikologi Putra tapi juga mengancam pendidikan Putra ke depan," ucapnya lagi.
Baca Juga: LBH Tuntut Penjelasan Ashanty, Anak Angkatnya Tak Disekolahkan Malah Dieksploitasi Demi Konten
"Kami tentu bisa membiayai Putra di sana, tapi tolong pihak Ashanty memberi jawaban, kenapa?" tuturnya.
Abdul juga menjelaskan kalau dari statusnya, Putra diangkat anak tanpa legalitas.
"Putra dianggap sebagai anak angkat, tapi tidak ada legalitas. Jadi hanya sebatas berjanji akan dibiayai pendidikannya oleh Ashanty, beberapa kali diajak jalan-jalan," kata Abdul.
Dengan adanya peristiwa ini, Abdul mencurigai Ashanty hanya menggunakan Putra sebagai daya tarik konten YouTube.
"Kesimpulan pihak kami, Ashanty tidak bersungguh-sungguh membiayai (pesantren) Putra. Ketika ditanya hanya disampaikan bahwa 'Ini kebijakan kami', tanpa menyebut alasan apa pun. Bagi saya ini hal serius. Putra ini orang lemah, tidak berdaya," kata Abdul.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.