CALIFORNIA, KOMPAS.TV – Rasa cinta bisa membutakan segalanya, termasuk membuat para orang tua melakukan hal yang tidak semestinya dan menabrak rambu hukum demi menunjukkan rasa cinta pada anak-anak mereka. Ini pula yang terjadi pada pasangan Lori Loughlin dan suaminya.
Dilansir dari Associated Press, aktris ‘Full House’ ini dibebaskan pada Senin (28/12) setelah mendekam di balik jeruji penjara selama 2 bulan akibat skandal suap sebesar USD 500 ribu demi memasukkan kedua putrinya ke universitas.
Biro Federal Penjara Amerika Serikat (AS) menyatakan, Loughlin dibebaskan dari penjara di Dublin, California tempat ia menjalani hukuman atas perannya dalam skema penyuapan penerimaan perguruan tinggi. Sementara suaminya, perancang busana Mossimo Giannulli, tengah menjalani 5 bulan kurungan di penjara Lompoc dekat Santa Barbara, California.
Baca Juga: Mendunia! Aktris Holywood Alicia Silverstone Terciduk Sedang Makan Tempe
Loughlin dan Giannulli semula diharuskan melapor ke penjara pada 19 November. Namun, jaksa dan tim pengacara mereka sepakat bahwa Loughlin dapat memulai hukumannya pada 30 Oktober. Loughlin juga setuju bahwa ia tidak akan mengajukan pembebasan lebih awal atas alasan yang berkaitan dengan pandemi COvid-19.
Giannulli dijadwalkan bebas pada 17 April.
Loughlin dan Giannulli termasuk di antara para terdakwa terkaya dan terkenal dalam skema penyuapan tersebut. Skandal skema penyuapan tersebut mengungkap sejauh mana para orang tua kaya berupaya memasukkan anak-anak mereka ke dalam universitas elit.
Baca Juga: Aktor Hollywood Jalani Sidang dengan Tuduhan Perkosaan
Pada Mei, pasangan terkenal ini mengakui telah membayar USD 500 ribu untuk memasukkan 2 putri mereka ke Universitas California Selatan dengan bergabung dalam perekrutan atlet mendayung, meskipun kedua putri mereka bukan atlet pendayung. Pengakuan bersalah mereka menjadi pengakuan yang mencengangkan, lantaran tim pengacara mereka telah bersikeras selama setahun bahwa mereka tidak bersalah dan malah balik menuduh para penyelidik telah memalsukan bukti terhadap mereka.
Satu-satunya komentar yang dilontarkan Loughlin atau Giannulli pada publik tentang kasus tersebut sejak penangkapan mereka tahun lalu terjadi pada sidang dengar pendapat di bulan Agustus silam. Saat itu, Loughlin mengatakan pada hakim bahwa tindakannya telah membantu memperburuk ketidaksetaraan yang ada di masyarakat. Ia berjanji melakukan segalanya dan menggunakan pengalamannya sebagai katalis untuk melakukan hal-hal yang baik.
Baca Juga: Proses Ekstradisi Kembali Ditunda, Sidang Weinstein Ditunda Hingga April Tahun Depan
Putri mereka yang lebih muda, Olivia Jade, seorang influencer media sosial, melontarkan komentar publik pertamanya tentang skandal tersebut bulan ini dalam serial ‘Red Table Talk’. Olivia Jade menyatakan, dirinya tidak mengharapkan atau pantas mendapatkan belas kasihan.
“Kami telah membuat kekacauan. Saya hanya ingin kesempatan kedua untuk bisa mengatakan , “Saya sadar saya telah membuat kekacauan.” Dan selama ini saya tidak dapat membicarakan tentang hal ini karena ada faktor hukum di balik ini,” ujarnya.
Baca Juga: Foto Terbaru Bill Cosby dari Penjara Viral di Twitter
Dari sekitar hampir 60 orang tua, pelatih dan yang lainnya yang didakwa dalam skema ini, sekitar 12 di antaranya masih melawan tuduhan tersebut. Hukuman bagi para orang tua yang telah mengaku bersalah berkisar antara beberapa minggu hingga 9 bulan penjara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.