LONDON, KOMPAS.TV – Penyanyi asal Inggris Rita Ora, meminta maaf karena melanggar aturan lockdown di Inggris, dengan merayakan pesta ulang tahun bersama teman-temannya. Dia menyampaikan permohonan maaf ini pada Senin (30/11/2020).
Dalam permohonan maafnya, Ora menyebut perayaan ulang tahunnya merupakan kesalahan serius dan tidak bisa dimaafkan.
Surat kabar Inggris The Sun dan Daily Mail, menerbitkan foto-foto Ora bersama tamu undangannya, seperti model Cara dan Poppy Delevingne. Mereka tiba di restoran Casa Cruz di kawasan Notting Hill, London pada Sabtu (28/11/2020).
Dikutip dari Daily Mail, mereka berpesta hingga dini hari. Sekitar jam 9 malam, terlihat petugas mengintip ke dalam jendela restoran tersebut. Mereka mencoba memanggil para selebriti yang tengah berpesta, namun tidak mendapatkan akses untuk masuk ke dalam restoran.
Baca Juga: Inggris Siap Lakukan Vaksinasi Perdana Covid-19 Dalam Beberapa Hari ke Depan
Ora pada malam itu mengenakan gaun satin putih dan mantel bulu bergaris. Dia mengenakan masker saat pergi ke tempat pesta. Dia diperkirakan telah membayar denda sebesar £ 10.000 (sekitar Rp 188 juta) dengan sukarela, meskipun sebenarnya denda merupakan tanggung jawab pemilik tempat.
Di bawah aturan lockdown yang akan berakhir pada Rabu (2/12/2020), semua pub dan restoran di Inggris harus tutup, kecuali untuk makanan yang dibawa pulang dan pengiriman makanan. Warga Inggris dilarang bertemu di dalam ruangan dengan orang yang berasal dari rumah tangga lain.
Ora menuliskan di laman Instagram-nya, bahwa dia telah mengadakan ‘pertemuan kecil’ dengan beberapa teman untuk merayakan ulang tahun ke-30.
“Itu adalah momen saat keputusan dibuat dengan pandangan yang salah, bahwa kami pergi ketika sedang lockdown dan ini akan baik-baik saja,” tulisnya.
Baca Juga: Inggris Tunjuk Menteri Vaksin Untuk Kawal Penyuntikan Vaksin Covid-19
Ora, yang terkenal karena beberapa hitsnya seperti "Anywhere" dan "I Will Never Let You Down," berkata dia sekarang menyadari betapa tidak bertanggung jawabnya tindakannya dan dia akan bertanggung jawab penuh.
Pesta yang diadakan Ora ini menuai kritik yang luas di kalangan masyarakat Inggris. Bahkan pemerintah Inggris pun ikut bersuara.
Ketika ditanya tentang tanggapannya mengenai masalah ini, juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson, Jamie Davies, mengatakan tentang pentingnya setiap anggota masyarakat, untuk memberikan contoh dengan mengikuti aturan.
“Peraturan itu berlaku untuk setiap anggota masyarakat, termasuk selebriti,” ujarnya seperti dikutip dari the Associated Press.
Inggris memiliki jumlah kematian virus korona terburuk di Eropa, dengan lebih dari 58.000 orang telah meninggal karena pandemi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.