JAKARTA, KOMPAS.TV - Modus penipuan pemalsuan bukti transfer lewat mobile banking banyak ditemukan di masyarakat. Apalagi dengan keberadaan artificial intelligence (AI), yang bisa membuat bukti transfer sangat mirip dengan aslinya.
Penipu mengelabui korban dengan modus sudah transfer sejumlah uang, atau melakukan modus kelebihan transfer dan meminta ditransfer kembali selisih uang tersebut.
Korban akan dikirimkan bukti transfer yang sudah diedit sedemikian rupa sehingga korban percaya transfer sejumlah uang sudah berhasil dilakukan.
Trik tersebut tujuannya untuk mencuri uang korban. Bukti transfer palsu memiliki ciri-ciri umum seperti font tidak jelas dan tidak seragam, tata letak tulisan tidak rapi, dan warna tulisan tipis atau berbeda.
Baca Juga: Ditjen Bea dan Cukai: Waspada Penipuan Online dari Petugas Gadungan
Perlu diperhatikan, meski font, tata letak dan warna tulisannya rapi (tidak bisa dibedakan dengan yang asli) sekalipun, Anda harus tetap waspada.
Anda harus melakukan verifikasi.
Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa anda lakukan:
1. Jangan langsung percaya dengan bukti transfer yang diberikan
Ketika menerima bukti transfer, jangan langsung percaya bahwa uangnya sudah masuk, apalagi kalau anda merasa ada yang aneh atau mencurigakan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.