KAB. OGAN ILIR, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyatakan, Indonesia tidak perlu mengimpor beras sampai 2026.
Pasalnya pasokan beras dalam negeri sudah mencukupi kebutuhan nasional.
Hal itu ia sampaikan saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kegiatan tanam padi serentak di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan, pada Rabu (23/4/2025).
Penanaman serentak dilakukan ini 160 kabupaten, melibatkan 8 gubernur dan 3 wakil gubernur.
Target tanam bulan ini mencapai 1,3 juta hektare, dengan proyeksi hasil sebesar 7,5 juta ton gabah atau setara 3,5-4 juta ton beras.
Baca Juga: Presiden Prabowo Singgung Pihak yang Ragukan Ekonomi RI: Ada yang Mengatakan Saya Dibohongi Menteri
Angka ini jauh di atas kebutuhan bulanan nasional yang berkisar di 2,5 juta ton.
"Artinya sampai 2026 kalau normal saja kita tidak perlu impor lagi. Kalau bahasa terangnya berarti kita yang tadinya 4 tahun, 3 tahun, 2 tahun sampai April kita sudah bisa swasembada,” kata pria yang akrab disapa Zulhas ini, dikutip dari keterangan resmi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden (BPMI Setpres), Rabu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga April 2025 produksi gabah nasional telah mencapai 13,9 juta ton, sementara kebutuhan beras sekitar 2,6 juta ton per bulan.
Baca Juga: Prabowo Yakin RI Tetap Jadi Tujuan Investasi, Meski LG Mundur dari Proyek Baterai EV
“Artinya, Indonesia saat ini berada dalam kondisi surplus pangan yang signifikan,” ujarnya.
Ia juga mendorong adanya program tanam kedua meskipun perbaikan irigasi di beberapa titik masih berjalan.
Dengan dukungan cuaca yang diperkirakan tidak akan mengalami kemarau panjang, Zulhas menargetkan produksi pangan 2025 akan melimpah dan stabil.
“Kalau tanam ini digerakkan lagi, irigasi selesai, kemudian tahun ini juga menurut BMKG itu tidak akan ada kemarau yang panjang, maka saya meyakini produksi kita akan berlimpah beras. Jadi kita akan panen besar tahun ini,” terangnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.