JAKARTA, KOMPAS.TV - Harga minyak dunia terus menunjukkan tren penurunan di tengah meningkatnya tensi perdagangan antara dua raksasa ekonomi global, Amerika Serikat dan China.
Namun hingga minggu ketiga April 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih stagnan dan belum menunjukkan penyesuaian.
Sengketa perdagangan yang berkepanjangan antara AS dan China dikhawatirkan menekan volume perdagangan global serta mengganggu rute distribusi energi.
Sebagai dua konsumen minyak mentah terbesar dunia, ketegangan ini berdampak langsung pada turunnya permintaan minyak global.
"Harga minyak telah tertekan di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut tentang perlambatan ekonomi global," kata Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior di ANZ dalam catatan analis pada Jumat (11/4/2025) dilansir dari Kontan.
Baca Juga: Ramai! Warga Antre Beli Emas Meski Harga Naik dan Stok Terbatas di Palembang
Ia menambahkan bahwa jika pertumbuhan ekonomi global jatuh di bawah 3 persen, maka konsumsi minyak diperkirakan bisa turun hingga 1 persen.
Namun, meski harga minyak mentah global tertekan, belum ada penyesuaian harga BBM dari perusahaan penyedia bahan bakar di Indonesia hingga per 14 April 2025.
Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP, dan Vivo belum berubah sejak awal April 2025.
Pertamina (pembaruan terakhir 29 Maret 2025)
Shell (pembaruan terakhir 1 April 2025)
BP-AKR (pembaruan terakhir 1 April 2025)
Baca Juga: Harga Emas Tembus Rp1,9 Juta per Gram, Masyarakat Berbondong-Bondong Berinvestasi di Pegadaian
Vivo (tercatat satu kali penyesuaian awal April)
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.