JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah menerapkan kebijakan diskon tarif paket data internet hingga 50 persen dalam rangka menyambut libur Lebaran dan Nyepi 2025. Potongan harga ini berlaku sejak awal Maret hingga April mendatang.
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengumumkan kebijakan tersebut setelah menggelar audiensi dengan direksi empat perusahaan penyedia layanan seluler di Kantor Kementerian Komdig, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).
Menurut Meutya, lonjakan penggunaan internet selama masa libur Lebaran dan Nyepi diperkirakan akan meningkat hingga 20 persen dibandingkan hari biasa.
Saat ini, jumlah pengguna layanan telekomunikasi di Indonesia tercatat lebih dari 352 juta pelanggan.
Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, pemerintah meminta operator seluler memberikan tarif lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan.
Baca Juga: 146 Juta Orang Diprediksi Mudik Lebaran 2025, Ini Strategi Pemerintah dan Polri untuk Kelancaran
“Atas arahan dan semangat Bapak Presiden Prabowo Subianto yang selalu menyampaikan kepada kami untuk bagaimana caranya memberikan rasa nyaman aman dan juga agar masyarakat terbantu selama masa mudik libur Lebaran dan Nyepi,” ujar Meutya dalam konferensi pers, Kamis.
Akhirnya setelah pertemuan dengan pihak operator seluler, disepakati untuk memberikan diskon tarif paket data internet hingga 50 persen tanpa menurunkan kualitas.
Diskon ini berlaku bagi pelanggan prabayar dan pascabayar dengan periode penerapan sekitar satu bulan.
Selain itu, untuk memastikan layanan tetap optimal, Kementerian Komdigi bersama operator seluler akan membentuk satuan tugas dan posko pemantauan yang beroperasi 24 jam.
Setidaknya terdapat 35 unit pelaksana teknis pemantauan spektrum frekuensi di seluruh Indonesia serta posko di lima titik strategis, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Rest Area KM 57 dan KM 62, Stasiun Gambir Jakarta, serta Stasiun Tawang Semarang.
Baca Juga: Operasi Ketupat 2025: Polri Siagakan 164 Ribu Personel untuk Jaga Keamanan Mudik Lebaran
Meutya menegaskan, pemerintah akan melakukan pengawasan ketat untuk memastikan tidak ada gangguan layanan selama masa libur.
“Ini tidak lain tidak bukan untuk memastikan masyarakat mendapat kualitas layanan telekomunikasi yang optimal, menjaga keselamatan masyarakat dengan memastikan komunikasi transportasi yang menggunakan spektrum frekuensi radio tidak terganggu, dan juga untuk mensosialisasikan early warning system kebencanaan,” katanya.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap masyarakat dapat tetap terhubung dengan lancar selama perjalanan dan masa libur Lebaran dan Nyepi.
Baca Juga: Motor Tidak Ideal untuk Mudik Lebaran, Ini Alasannya
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.