Dirut Pertamina Sebut Ramadan adalah Momentum Introspeksi dan Perbaikan

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama (Dirut) Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyatakan, bulan Ramadan adalah momentum untuk introspeksi dan memperbaiki diri bagi perusahaan dan seluruh karyawan Pertamina. 

Hal itu ia sampaikan dalam acara buka puasa bersama dan peringatan hari ulang tahun yang ke-22 Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), di Kantor FSPPB, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

"Di bulan baik dan penuh berkah ini, kita punya kesempatan untuk introspeksi dan memperbaiki diri," kata Simon dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Rabu (19/3). 

Seperti diketahui, Pertamina Group kini tengah tersandung kasus korupsi impor minyak yang diduga merugikan negara ratusan triliun rupiah.

Baca Juga: KAI Operasikan 16 Perjalanan Kereta Api Angkutan BBM ke Depo Pertamina untuk Mudik Lebaran 2025

Simon menyampaikan, pertemuan direksi, komisaris, dan karyawan yang mengusung tema “Pertamina Tangguh Bersama Pekerja untuk Energi Berdaulat" itu, menjadi refleksi sekaligus peneguhan komitmen untuk memperkuat sinergi antara pekerja, manajemen, dan perusahaan dalam menghadapi tantangan di sektor energi nasional.

"Sekali lagi, terima kasih atas kebersamaan ini. Semoga persatuan, kekeluargaan, dan kekerabatan di antara kita tidak hanya terjalin pada momen-momen tertentu, tetapi juga terus terjaga di masa kini dan masa yang akan datang," ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan menyebut, usia 22 tahun adalah fase yang cukup matang bagi FSPPB untuk terus berkontribusi. 

Baca Juga: Dugaan Kecurangan Takaran BBM di SPBU Bogor, Dirtipidter: Sudah Diniati Sejak Awal Berdiri

Baik bagi negara secara umum maupun bagi Pertamina secara khusus. Ia juga memandang bahwa momen tasyakuran dan buka puasa bersama ini menjadi simbol penting sinergi antara serikat pekerja dan manajemen.

Iriawan berharap ke depan sinergi dan kolaborasi antara keduanya bisa semakin erat dengan semangat kebersamaan dan gotong royong guna mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan.

"Komitmen Pertamina untuk menjaga posisi sebagai pilar kemandirian energi bangsa harus senantiasa ditumbuhkan bersama, antara manajemen dan serikat pekerja. Kunci Pertamina Jaya adalah sinergi antara manajemen dan serikat pekerja," ucap Iriawan. 

Presiden FSPPB Arie Gumilar menambahkan, pekerja melalui FSPPB, bersama dewan komisaris dan direksi, berkomitmen menjaga kelangsungan bisnis perusahaan dan membawa Pertamina menjadi lebih baik di masa depan.

Baca Juga: Bahlil soal Hambatan Distribusi BBM: Lawan Pemain Besar, Butuh Nyali

Menurut Arie, misi FSPPB tidak hanya sebatas memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan bagi anggota dan keluarganya, tetapi juga berfokus pada komitmen untuk menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan dan memperjuangkan kedaulatan energi Indonesia.

"Sejalan dengan visi dan misi Pertamina saat ini, serta harapan Presiden Prabowo Subianto, Pertamina diharapkan bisa menjadi soko guru dalam mencapai swasembada energi Indonesia demi ketahanan dan kedaulatan energi nasional," tuturnya. 

"Hal ini bisa terwujud melalui integrasi Pertamina dari hulu ke hilir dan penetapannya sebagai Perusahaan Umum di bawah kendali langsung Presiden RI agar rantai pasok lebih efisien," sambungnya.