Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Di Tengah Ketidakpastian dan Turunnya Daya Beli, BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 5,5 Persen

Kompas.tv - 19 Maret 2025, 18:00 WIB
di-tengah-ketidakpastian-dan-turunnya-daya-beli-bi-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-ri-bisa-5-5-persen
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berjalan saat akan menyampaikan keterangan pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (9/1/2023). (Sumber: ANTARA/SIGID KURNIAWAN)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di angka 4,7 hingga 5,5 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, selama dua bulan pertama tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga baik di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. 

Hal itu tercermin dari konsumsi rumah tangga yang tetap baik, meskipun perlu terus didorong guna memanfaatkan keyakinan konsumen yang terjaga.

Apalagi dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR) untuk ASN dan belanja sosial atau bansos dari pemerintah, serta peningkatan musiman permintaan menjelang perayaan Idulfitri 1446 H.

Baca Juga: OJK Izinkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS

"Investasi swasta juga perlu makin ditingkatkan guna mengoptimalkan keyakinan produsen yang tecermin pada Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang ekspansif, terutama pada meningkatnya volume pesanan," kata Perry dalam konferensi pers di kantor BI, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Indikator pertumbuhan ekonomi RI juga terlihat dari ekspor nonmigas meningkat pada Februari 2025, ditopang terutama komoditas minyak kelapa sawit dan kendaraan bermotor.

Baca Juga: KAI Operasikan 16 Perjalanan Kereta Api Angkutan BBM ke Depo Pertamina untuk Mudik Lebaran 2025

Secara sektoral, lapangan usaha pertanian juga diproyeksi meningkat didorong panen raya, sedangkan sektor pertambangan dan industri pengolahan melambat dipengaruhi permintaan eksternal yang menurun.

"Dengan berbagai perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2025 tetap baik dalam kisaran 4,7-5,5 persen," ucap Perry.

Baca Juga: Kemenag Targetkan Zakat Nasional Naik 10 Persen, Potensi Rp327 T tapi Baru Terkumpul Rp42 T

Ia menuturkan, ke depan, BI terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran terus dioptimalkan sehingga bersinergi dengan stimulus fiskal Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Bank Indonesia juga terus mendukung penuh implementasi program Asta Cita Pemerintah, termasuk untuk pembiayaan ekonomi, digitalisasi, serta hilirisasi dan ketahanan pangan," tutur Perry.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kanal YouTube Bank Indonesia

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x