KOMPAS.TV - Defisit APBN tahun ini terjadi karena jumlah pendapatan negara dari setoran pajak mengalami penurunan.
Pendapatan dari setoran pajak turun 30,19% dibandingkan tahun lalu, yakni dari Rp269,02 triliun turun menjadi Rp187,8 triliun.
Pemerintah harus serius menangani persoalan ini karena pajak adalah sumber utama pendapatan dalam negeri. Indikator lain yang wajib diwaspadai adalah tren melemahnya nilai tukar rupiah.
Memasuki tahun 2025, nilai tukar rupiah bertahan di kisaran Rp16.000 per dolar Amerika, bahkan sempat menembus angka Rp16.575 per dolar Amerika pada akhir Februari lalu.
Melemahnya nilai tukar rupiah berimbas pada sektor manufaktur, yang menyerap banyak tenaga kerja.
Sebagian besar bahan baku manufaktur masih impor, sehingga produktivitas dan daya saing menurun, yang berujung pada PHK.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Ungkap Defisit APBN 2025: Capai Rp31,2 T, Masih Terkendali?
#defisitapbn #apbn2025 #pemerintah
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.