JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang menyimpan emas di rumah.
Sehingga kehadiran bank emas atau bullion bank yaitu Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI), akan memudahkan layanan penyimpanan emas untuk masyarakat.
Hal itu ia sampaikan dalam acara peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI di Jakarta, Rabu (26/2/2025), yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto.
“Ada yang di bawah bantal, ada yang di toilet di baliknya ada batu bata dimasukin ke dalam situ. Itu realitas. Nah kita ingin mengundang mereka untuk percaya kepada sebuah sistem keuangan yang formal,” kata Erick, dipantau dari siaran kanal YouTube Kompas TV.
“Memang kita harus mulai meyakinkan, menggedor mereka bahwa ini sistem keuangan yang aman buat mereka,” tambahnya.
Erick menyampaikan, layanan bank emas adalah bisnis yang menjanjikan. Pasalnya, saat ini diperkirakan ada 1.800 ton emas yang beredar di masyarakat dan belum tersimpan dengan aman.
Baca Juga: Resmikan Bank Emas, Prabowo MInta Jokowi Juga Harusnya Diundang karena Berjasa Banyak
Ia menyebut, selain penitipan emas, Pegadaian dan BSI juga membuka layanan tabungan emas, deposito emas, dan pembiayaan emas.
Keberadaan dua bank emas tersebut, menurut dia, juga akan menciptakan sebuah ekosistem alur pasok dalam perdagangan emas nasional.
Erick mengatakan Indonesia mempunyai cadangan emas sebanyak 2.600 ton, namun yang dimanfaatkan baru 201 ton.
Jumlah itu masih kalah dari Singapura yang mempunyai simpanan emas sebanyak 228 ton padahal mereka tidak memiliki tambang emas.
“Singapura itu 228 ya. Dan kalau kita gabungkan yang ada di bank sentral, ada lalu di BSI kurang lebih 17,5 (ton), ya sebagian ada tabungan titipan dan lain-lain, lalu di penggadaian ini kurang lebih kita baru 201 ton, artinya masih tertinggal,” tutur Erick.
Erick pun mengapresiasi upaya Kementerian ESDM yang mendorong peningkatan produksi emas Indonesia, dari 110 ton per tahun menjadi 160 ton.
Baca Juga: Freeport Jual 125 Kg Emas ke Antam Senilai 12,5 Miliar Dolar AS, Kurangi Ketergantungan Impor
Ia berharap keberadaan bank emas bisa menghidupkan perdagangan emas di dalam negeri hingga akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Akhir kata bapak, ini kami semua kementerian di sini kita berupaya mewujudkan Asta Cita Bapak, visi Bapak di mana bagaimana pertumbuhan ekonomi 8 persen ini juga harus menjadi perluasan inklusi keuangan serta mendorong pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya kepada Prabowo.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.