JAKARTA, KOMPAS.TV - Chief Economist Bahana TCW Investment Management Emil Muhamad memaparkan 3 hal yang perlu diwaspadai kaitannya dengan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar.
"Setidaknya ada 3 sentimen utama yang perlu diwaspadai, dan ketiganya kebetulan merupakan sentimen global," kata Emil dalam program Kompas Bisnis di KompasTV pada Jumat (27/12/2024).
"Pertama adalah perkembangan data ekonomi AS, yang akan dirilis setiap pekan dan setiap bulan," jelas Emil.
Emil memaparkan, jika ekonomi AS semakin menguat ke depan dan tidak menunjukkan tanda-tanda pelemahan, hal tersebut dikhawatirkan bisa memperpanjang tekanan ekstrenal terhadap Rupiah dan mata uang negara berkembang lainnya.
Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Berkaitan dengan Dekatnya Pelantikan Trump?
"Yang kedua adalah jika kebijakan-kebijakan dari Presiden baru AS yang akan dilantik di tahun depan, yakni Donald Trump, itu biasanya menimbulkan ketidakpastian karena ada banyak sekali kejutan-kejutan," lanjut Emil.
Kebijakan Donald Trump yang biasanya tidak terduga dapat membuat pasar menyikapinya secara defensif (bersikap bertahan), uang akhirnya dikembalikan ke Amerika, dan itu menyebabkan pelemahan di berbagai mata uang global.
Baca Juga: Uang Rupiah Asli Tahun Emisi 2022 Miliki Sejumlah Ciri Ini, Kenali untuk Menghindari yang Palsu
Adapun hal ketiga yang perlu diwaspadai adalah kebijakan stimulus dari Tiongkok.
"Tiongkok ini diketahui akan segera mengeluarkan stimulus fiskalnya dan jika stimulus itu cukup baik untuk membangkitkan ekonomi Tiongkok, ini justru bisa berdampak positif terhadap Rupiah," katanya.
"Karena ini akan berdampak positif juga pada ekspor komoditas utama kita yang mayoritas itu negara tujuannya adalah Tiongkok," tambah Emil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.