JAKARTA, KOMPAS.TV - Chief Economist Bahana TCW Investment Management Emil Muhamad menjelaskan penyebab melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS (Amerika Serikat), yang secara umum berasal dari tekanan eksternal.
"Antara lain adalah masih kuatnya perekonomian AS (Amerika Serikat), dan juga di pekan lalu itu ada rilis dari Bank Sentral Amerika yang menunjukkan nampaknya suku bunga di 2025 masih akan tetap tinggi," papar Emil dalam program Kompas Bisnis di KompasTV pada Jumat (27/12/2024).
Baca Juga: Uang Rupiah Asli Tahun Emisi 2022 Miliki Sejumlah Ciri Ini, Kenali untuk Menghindari yang Palsu
Emil menegaskan, penyebab pelemahan Rupiah bukan berasal dari dalam negeri dan pelemahan mata uang merupakan fenomena yang juga dialami oleh negara berkembang lainnya.
"Jadi tidak ada yang salah dengan ekonomi Indonesia, tidak ada yang salah dalam pengelolaan moneter maupun pengelolaan fiskal, namun lebih disebabkan oleh tekanan eksternal yang datangnya dari AS itu sendiri," tegasnya.
"Dan ini dirasakan secara global terutama oleh mata uang negara berkembang," tambah Emil.
Baca Juga: [FULL] Nilai Tukar Rupiah Mendekati Pelantikan Trump, Ada Faktor Sentimen? Simak Analisis Pakar
Pada bulan Desember, diketahui nilai tukar rupiah Rupiah melemah terhadap dolar, bahkan mencapai angka Rp16.241 per Jumat (27/12/2024) pukul 9:57 WIB.
Menurut paparan Emil, selama sebulan terakhir, Rupiah melemah sebesar 1,11%, lebih besar dibandingkan dengan negara berkembang lainnya yang hanya rata-rata sebesar 0,93%.
Meskipun demikian, menurutnya, Rupiah cenderung lebih stabil dibandingkan mata uang negara lain ketika dilihat dengan gambaran lebih besar.
"Jika kita lihat gambar lebih besar, sepanjang tahun 2024 ini sebenarnya Rupiah sudah sangat stabil ya, relatif lebih baik bahkan dibandingkan mata uang negara berkembang lainnya," kata Emil.
"Di mana negara berkembang mencatatkan pelemahan itu mencapai 7%, sedangkan Rupiah mampu bertahan cukup baik sepanjang tahun dengan hanya mencatatkan pelemahan 5,18%," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.