JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) akan memulai penyaluran pupuk bersubsidi per 1 Januari 2025.
Program ini akan melayani 14,7 juta petani yang terdaftar dalam sistem e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) 2025.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh mengungkapkan, perusahaan telah menyiapkan stok total 1,47 juta ton, termasuk 1,04 juta ton pupuk bersubsidi dan 428.619 ton pupuk nonsubsidi untuk mengawali distribusi tahun 2025.
"Stok pupuk yang tersedia di seluruh Indonesia ada 1,4 juta ton dan ada sekitar 400 ribu ton tersedia di distributor dan kios, sehingga 1 Januari kita bisa distribusi," terang Tri dikutip dari Antara, Rabu (25/12/2024).
Baca Juga: Update Pantauan Lalu-Lintas Puncak, Sistem 'One Way' Diberlakukan ke Arah Jakarta
Pemerintah telah menyederhanakan proses birokrasi penyaluran, sehingga petani terdaftar dapat menebus pupuk bersubsidi hanya dengan membawa KTP melalui aplikasi i-Pubers mulai 1 Januari 2025.
"Harapannya para petani bisa memanfaatkan momen yang baik ini, cuaca cukup baik untuk bertanam, pupuknya tersedia, harapan Pak Presiden kita bisa mewujudkan swasembada pangan secepat-cepatnya," lanjutnya.
Program ini memiliki kriteria khusus untuk penerima manfaat. Dilansir dari Tribunnews, berikut kriteria yang dimaksud.
Kriteria Penerima Subsidi
Bergerak dalam usaha tani 9 komoditas:
Baca Juga: Daftar Bansos yang Disiapkan Kemensos Antisipasi Dampak PPN Naik dan Pembatasan Subsidi BBM
Syarat Pendaftaran RDKK
Prosedur Pendaftaran
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.