TANGERANG SELATAN, KOMPAS.TV - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengungkap, ada perubahan perilaku konsumen saat ini. Konsumen kini cenderung tak melihat brand atau merek saat membeli barang, yang penting harganya murah.
Dengan tren seperti itu, ia mendorong peritel menyediakan produk dengan berbagai harga. Sehingga toko mereka tidak ditinggal konsumen.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers usai terpilih sebagai Ketum Aprindo periode 2024-2028, di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (17/11/2024).
Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga: Nasib Sektor Tekstil dan Ritel Saat PPN Naik 12 Persen di 2025
"Bila ada satu jenis produk, maka masyarakat akan mencari yang lebih murah. Mereka mencari pembanding sekarang. Sudah tidak lagi melihat merek. Ini hasil kajian kami di lapangan selaku pengusaha ritel," kata Solihin seperti dikutip dari Antara.
Menurutnya, dengan perilaku konsumen seperti itu, eksistensi sebuah toko jadi sangat bergantung pada mereka. Apalagi di tengah kebiasaan belanja online yang bahkan sudah jadi kebutuhan sehari-hari.
"Ini adalah tantangan kami ke depan agar tetap mempertahankan eksistensi ritel dengan berbagai inovasi yang melihat hasil kajian dan analisis lapangan selama beberapa waktu terakhir sehingga ritel bisa terus tumbuh," ujarnya.
Baca Juga: Simak Aturan Pembelian Tiket Kereta Subsidi (PSO), Beda dengan Kereta Komersial
Solihin menyatakan, pihaknya akam mendorong para peritel yang membuka toko offline atau luring untuk juga membuka toko online.
Selain itu, ia juga akan memperkuat peran UMKM dengan kerja sama melalui penyediaan ruang untuk berjualan secara offline. Namun, produk UMKM juga harus memiliki daya tarik orang datang ke ritel.
"Maka itu, setiap ritel saat ini diharapkan menjual produk pangan karena ini yang dibutuhkan warga setiap hari. Kalau kendaraan dan furnitur kan tidak tiap hari dibeli," sebutnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.