BANDUNG, KOMPAS.TV- Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengumumkan kuota subsidi motor listrik untuk tahun ini sudah habis. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap kendaraan roda dua yang ramah lingkungan tersebut.
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, EBT, dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Harris ST mengatakan, pentingnya membangun ekosistem motor listrik secara menyeluruh guna mendorong pertumbuhan motor listrik di RI.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara SRE Country Hub for Accelerating Electric Motorcycle Deployment (SRECharged) Roadshow, di Institut Teknologi Bandung (ITB), beberapa waktu lalu.
"Hal ini mencakup penyediaan komponen hingga dukungan industri, yang memerlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan sektor ekonomi untuk mencapai target tersebut," kata Harris dalam keterangann resminya yang diterima Kompas.tv, Sabtu (2/11/2024).
Baca Juga: Prabowo Tunjuk Bahlil jadi Ketua Tim Kebijakan Subsidi Energi Tepat Sasaran
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kemahasiswaan ITB, G. Prasetyo menyampaikan, pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat penggunaan motor listrik di Tanah Air.
"Keterlibatan anak muda dalam program ini adalah langkah awal yang penting untuk masa depan adopsi motor listrik yang lebih cerah," ujarnya.
Tak bisa dipungkiri, banyaknya anak muda yang menjadi pengguna motor listrik saat ini. Namun harganya yang lebih mahal dari motor BBM, menjadi tantangan pengembangan motor listrik di Indonesia.
Seperti yang diungkapkan Ciptaghani Antasaputra dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia. Menurut dia, motor listrik bukan hanya solusi bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan manusia.
Baca Juga: Anggota Komisi VI DPR Dorong Anak Usaha Pertamina Genjot Transisi Energi Bersih
"Tantangan terbesar saat ini adalah harga dan infrastruktur pengisian daya, namun ekosistemnya perlahan-lahan sudah mulai terbentuk," sambung Ciptaghani.
Roadmap atau peta jalan yang jelas dengan target kendaraan dan infrastruktur yang terukur sangat penting.
"Ini akan membantu pemerintah daerah mengikuti target nasional dan mendukung industri motor listrik," sebutnya.
Sementara itu, Guru Besar di bidang elektro dari ITB, Suwarno mengatakan, penggunaan motor listrik secara masif oleh generasi muda akan berdampak positif bagi lingkungan.
Baca Juga: Cara Daftar Face Recognition untuk Boarding Kereta di Aplikasi Access by KAI
"Percepatan adopsi motor listrik akan berdampak besar dalam mengurangi emisi karbon, terutama karena Indonesia memiliki lebih dari 130 juta motor berbahan bakar fosil," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.