Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Target Lifting Minyak Turun Lagi di 2025, Menteri ESDM Ungkap Penyebabnya

Kompas.tv - 16 Agustus 2024, 23:55 WIB
target-lifting-minyak-turun-lagi-di-2025-menteri-esdm-ungkap-penyebabnya
Ilustrasi eksplorasi migas. (Sumber: Pertamina Hulu Energi )
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, target lifting minyak nasional pada 2025 turun lantaran produksi di lapangan juga turun. 

Dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 yang dibacakan Presiden Jokowi Jumat siang, disebutkan target lifting minyak 600.000 barel oil per day (BOPD) dan lifting gas bumi sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari. 

Target tersebut lebih rendah dibandingkan target dalam APBN 2024 yang dipatok sebesar 625.000 BOPD untuk minyak bumi dan 1,033 juta BOEPD untuk gas bumi.

"Lapangannya kan memang dropnya drastis, ya kan. Lapangannya dropnya drastis," kata Arifin kepada media, usai Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (16/8/2024). 

Baca Juga: Defisit RAPBN 2025 Dipatok Rp616,2 T, Jumlahnya 2,53 Persen dari PDB

Di sisi lain, pemerintah terus berupaya agar lifting minyak bisa meningkat. Perbaikan dilakukan salah satunya di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang sudah mulai berproduksi.

"Nah sekarang kan udah mulai kita coba recover nih, kan kemarin di Cepu ada tambahan. Mudah-mudahan akhir tahun bisa nguber, tuh," ujarnya seperti dikutip dari Antara. 

Ia optimistis lifting minyak bisa kembali mencapai 1 juta barrel per hari pada 2030. Apalagi Lapangan Banyu Urip kini dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited.

"Insya Allah. Kan kalau Exxon kerjanya serius, ya," ucapnya. 

Baca Juga: ESDM Siapkan Insentif dan Bagi Hasil Kontraktor Migas Lebih dari 50 Persen untuk Genjot Produksi




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x