JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, tingkat defisit dan rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih lebih baik dari negara lain.
Airlangga mengatakan, untuk mendukung APBN yang sehat dan berkelanjutan rasio utang dijaga di bawah 40 persen dan defisit di bawah 3 persen dari PDB.
Dalam Rancangan APBN yang masih dibahas dengan DPR, defisit APBN ditargetkan berada di level 2,29-2,82 persen. Sedangkan Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi bujet defisit RI tahun ini di level 2,2 persen.
Baca Juga: Airlangga Sebut Prabowo Sudah Sepakati Defisit 3 Persen dan Rasio Utang di Bawah 40 Persen
"Defisit Indonesia jauh lebih baik dari negara lain. India minus 7,9 persen, China minus 7,16 persen, Amerika Serikat minus 6,67 persen, Jepang minus 6 persen, Malaysia 3,59 persen, Filipuna 4 persen, dan Thailand 4 persen. Artinya bujet defisit di negara lain lebih tinggi dan kita lebih baik dari negara-negara tersebut," ungkap Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Sedangkan untuk rasio utang, saat ini berada di level 38,98 persen dari PDB. Negara lain seperti jepang rasio utangnya 254 persen.
"Kenapa besar? Karena bunganya negatif," ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV.
Baca Juga: Basuki Usul Prabowo-Gibran Lanjutkan Pembangunan Bendungan dan Tol Trans Sumatera dan Trans Jawa
"AS 123 persen, tapi karena mereka yang cetak dolar, Amerika dolarnya aman-aman saja. India 82 persen, Malaysia 66 persen, Thailand 64 persen, dan Korea Selatan 56 persen," ujarnya.
Ketua Umum Partai Golkar itu juga menyinggung peringkat daya saing Indonesia yang naik sebanyak 7 tingkat pada tahun 2024 ini, tertinggi dalam 6 tahun terakhir.
Sebagai informasi, riset Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 mencatat bahwa Indonesia menduduki posisi ke-27 dari 67 negara, di mana pada tahun 2023 lalu Indonesia berada di posisi ke-34.
Baca Juga: Luhut Ucapkan Selamat Ultah ke Jokowi: Bapak Seharusnya Masuk Kopassus, Pemimpin Teladan
Di kawasan Asia Tenggara sendiri, daya saing Indonesia berhasil menjadi 3 besar setelah Singapura dan Thailand.
Airlangga mengakui, APBN 2025 disusun untuk melanjutkan program prioritas pemerintah saat ini dan mendukung program pemerintah selanjutnya, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Termasuk program makan siang gratis yang kini disebut sebagai program bergizi gratis.
Ia menyampaikan, telah ada pertemuan kedua pihak untuk membahan APBN 2025.
"Pada prinsipnya beliau (Prabowo) telah memahami dan menyetujui hal yang kemarin dibahas di rapat. Termasuk dukungan terhadap program unggulan, salah satunya program bergizi gratis yang sudah dialokasikan anggaran 2025 sebesar Rp71 triliun," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.