JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menegaskan, proyek MRT Jakarta fase 2A tidak terpengaruh oleh resesi yang menghantam Jepang. Sehingga proyek tersebut masih akan terus berjalan.
Bahkan saat ini MRT Jakarta tengah menunggu penandatanganan kontrak pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk MRT Jakarta East-West Line fase 1 tahap 1.
"Tidak ada pengaruh karena anggaran di pemerintah Jepang, sudah berlangsung," kata Tuhiyat dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (20/2/2024).
Baca Juga: Jokowi Optimistis dengan Ekonomi 2024, tapi Ingatkan untuk Belajar dari Krisis 1998
Sebagai informasi, pemerintah Jepang mengumumkan data pertumbuhan ekonomi negara itu pada Kamis (15/2). Data tersebut menyebutkan ekonomi Jepang pada kuartal IV 2023 (Oktober-Desember) minus 0,4 persen secara tahunan, karena anjloknya konsumsi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi kuartal III (Juli-September) bahkan minus 3,3 persen dibanding periode yang tahun 2022.
Tuhiyat menjelaskan pihaknya yakin dalam tahapan pengerjaan proyek yang mendapat dukungan pendanaan Jepang untuk MRT Jakarta itu masih tetap berjalan optimal.
Dia menargetkan penandatanganan kontrak pinjaman MRT Jakarta East-West Line fase 1 tahap 1, bisa dilakukan pada April 2024 dan diharapkan efektif sekitar tiga bulan setelah penandatanganan kontrak pinjaman.
"Posisinya sekarang sudah konfirmasi risalah pembahasan penilaian atau Minutes of Discussion atau MoD sudah ditandatangani," ujarnya.
Baca Juga: Cek Tanggal! KAI akan Luncurkan KA Gaya Baru Malam Selatan New Generation Jakarta-Surabaya
MRT Jakarta merupakan proyek pertama di Indonesia melalui kerja sama antara Pemerintah Jepang, Pemerintah Pusat RI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta.
Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota.
Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027 dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.
Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan.
Baca Juga: Terungkap! Jokowi Berharap Hal Ini Terjadi Lagi di Perekonomian Indonesia Usai Pemilu 2024
Sedangkan untuk MRT Jakarta Koridor Timur-Barat, rencananya akan dibangun sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi.
Dalam pengerjaannya akan terbagi menjadi empat tahap pekerjaan, yaitu fase 1 tahap 1 (Tomang-Medan Satria sepanjang 30,1 km), fase 1 tahap 2 (Kembangan-Tomang sepanjang 9,2 km), fase 2 timur (Medan Satria-Cikarang sepanjang 20,5 km), dan fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).
Proyek itu sendiri mendapat dukungan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama senilai Rp160 triliun dan PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memulai pembangunannya pada Agustus 2024.
Sumber : Antara, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.