Sementara itu, harga beras masih berada di kisaran Rp16.000 per kilogram dan belum menunjukkan tanda-tanda mau turun. Nurifah, salah satu pedagang di Pasar Tumenggungan, menyebut naiknya harga beras hingga enam kali dalam sebulan ditengarai karena kurangnya pasokan dari berbagai daerah yang menjadi lumbung beras.
Kurangnya pasokan itu disebut disebabkan banyaknya petani yang gagal panen.
"Sejak beberapa bulan yang lalu belum pernah turun sama sekali, satu bulan ini ya cukup lumayan, satu hari 200, beberapa hari satu kilo naik lagi 200, ada sampai enam kali naiknya dua ratus dua ratus, dalam satu bulan ini," sambung Nurifah.
Nurifah menuturkan, saat ini, beras paling murah di pasaran berharaga Rp14.000 per kilogram Sedangkan beras berkualitas sedang mencapai Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram.
Sementara beras berkualitas premium berharga antara Rp16.500 hingga Rp17.000 per kilogram.
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, saat usai meninjau stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2), Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menyebut harga beras akan turun dalam kurun dua minggu mendatang.
Jokowi menyebut permasalahan suplai yang menjadi salah satu penyebab naiknya harga beras sudah diselesikan melalui pengiriman dari Perum Bulog ke daerah-daerah. Namun, menurutnya, pasokan beras di sejumlah tempat sudah kembali melimpah.
"Lah, ini kita cek sudah melimpah, sudah melimpah di sini. Kemudian dari sini akan terdistribusi ke ritel-ritel, ke pasar-pasar tradisional. Dari sini ke daerah juga," kata Jokowi, Kamis (15/2).
"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada, tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah. Cek langsung lah, langsung ke gudang, ini ke pedagang, cek-cek," lanjutnya.
Baca Juga: Jokowi Banggakan Program Bantuan Beras: Negara Lain Nggak Ada
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.