JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi 0,41 persen pada Desember 2023, jika dibanding November 2023.
Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) (month-to-month/mtm), dari 116,08 pada November 2023 menjadi 116,56 pada Desember 2023.
Sedangkan secara tahunan, terjadi inflasi 2,61 persen (year-on-year/yoy) dibanding Desember 2022 dan inflasi tahun kalender 2,61 persen (year-to-date/ytd) dari Januari 2023.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan komoditas yang mendorong inflasi bulanan di Desember 2023 adalah kenaikan harga cabai merah.
“Komoditas penyumbang utama inflasi adalah cabai merah dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Baca Juga: Masker, Tarif LRT dan MRT, hingga Vape Jadi Acuan BPS Menghitung Inflasi Mulai 2024
Komoditas penyumbang terbesar inflasi lainnya ialah bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen, tomat 0,03 persen, cabai rawit 0,02 persen, beras 0,02 persen, serta telur ayam ras 0,02 persen.
Berdasarkan data tersebut, inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada Desember 2023 sebesar 1,07 persen dan memberikan andil inflasi 0,29 persen.
“Selain itu, terdapat komoditas di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang juga memberikan andil signifikan terhadap inflasi secara MoM, antara lain tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,05 persen, emas perhiasan 0,02 persen, serta komoditas rekreasi 0,01 persen,” terang Amalia.
Sedangkan jika dihitung secara tahunan, komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah beras.
Baca Juga: Kisaran Gaji PNS, TNI, Polri dan PPPK yang Naik Mulai 1 Januari 2024
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.