JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beserta jajarannya, terkait pembangunan infrastruktur jalan umum.
Jokowi meminta agar setiap pembangunan jalan harus direncanakan secara menyeluruh atau komprehensif.
Mulai dari pengerjaan fisik jalan, saluran air, hingga lanskapnya.
“Saya hanya ingin mengingatkan dalam perencanaan ini penyiapannya agar lebih komprehensif. Saya berikan contoh membangun jalan, jangan urusan jalannya saja, tapi mestinya satu paket pengerjaan itu; jalan, drainasenya, plus tambahan satu lanskapnya, trotoar dan lanskapnya. Jadi sisi arsitekturalnya, sisi lanskapnya semuanya menjadi satu kesatuan paket,” kata Jokowi dalam pertemuan dengan penggiat infrastruktur dalam rangka Hari Bhakti PU ke-48 di Istana Merdeka, Jakarta. Senin (4/12/2023).
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Harga Cabai Rawit Tembus Rp128.000/Kg, Daging Sapi Capai Rp163.000/Kg
Jokowi menyadari ada kendala berupa keterbatasan anggaran saat membangun infrastruktur.
Tapi ia tetap meminta jajaran PUPR agar mempunyai pola pikir yang komprehensif saat merencanakan pembangunan jalan.
“Karena kalau hanya jalan saja nanti yang terjadi rakyat pasti di pinggir jalan, wah ini belum dibuat trotoar, tak buat jualan dulu. Wah, sudah langsung kaki lima, warung-warung semuanya di pinggir jalan. Mau membuat trotoar, drainase, harus ada ongkos sosialnya lagi ke depan. Ini yang saya bilang harus satu paket itu, seperti itu,” ujarnya.
“Yang kedua, di Labuan Bajo misalnya. Saya melihat ada jalan bagus, ada trotoarnya bagus, mulai ada tanam pohon. Waduh ini sudah beda ini sekarang PU, bagus. Ya, seperti itu. Tapi masih sedikit, semennya kelihatan. Kesan semen itu keras gitu ya, atos, nah dilunakkan dengan lanskap yang baik. Sedikit kritik,” sambungnya.
Baca Juga: Buwas jadi Komut Semen Indonesia Gantikan Rudiantara, Ini Daftar Terbaru Dewan Komisaris SIG
Sebelumnya, Jokowi menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk kemajuan Indonesia.
Meski sudah fokus pada pembangunan infrastruktur sejak 2015, nyatanya Indonesia saat ini masih tertinggal dari negara lain seperti China dan Korsel.
Jokowi menyebut Indonesia baru punya jalan tol hampir 3.000 km, sedangkan China punya 190.000 km.
Kemudian Indonesia punya 300 bendungan, tapi Korea Selatan yang luasnya lebih kecil punya 20.000 bendungan dan China punya 98.000 bendungan,
“Jadi masih jauh, masih perlu kerja keras. Meskipun iya, kita melakukan sebuah lompatan. Jalan nasional telah dibangun dalam sembilan tahun ini 5.700 kilometer. Rumah, 8,2 juta dari program sejuta rumah setiap tahun. Lintas batas, saya enggak tahu ada di Motaain, di Skouw, lalu Entikong, dan lain-lainnya, semua kita bangun,” tuturnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.