JAKARTA, KOMPAS.TV - Baru-baru ini, jagat maya diramaikan dengan kabar rekrutmen besar-besaran dan mengatasnamakan instansi BPJS Kesehatan. Rekrutmen itu tersebar luas melalui TikTok dengan unggahan bertajuk "Loker Terbaru BPJS Kesehatan JKN Apprenticeship Program."
Unggahan tersebut, dikutip dari Kompas.com, telah viral di media sosial dengan lebih dari 4,6 juta tayangan. Keaslian informasi ini menjadi pertanyaan besar di tengah-tengah masyarakat yang mencari peluang kerja.
Namun, pihak BPJS Kesehatan, melalui Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat, Agustian Fardianto, meluruskan kabar yang beredar tersebut.
Baca Juga: Dibuka hingga 12 November 2023, KAI Wisata Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, D3, dan S1
Agustian menegaskan bahwa informasi yang viral itu adalah tidak benar dan termasuk kategori hoaks.
Menurutnya, BPJS Kesehatan memang sedang membuka program JKN Apprenticeship, tetapi program ini khusus diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin melaksanakan magang, bukan rekrutmen pegawai.
"Yang ada untuk mahasiswa magang," kata dia.
Baca Juga: Syarat dan Link Daftar Lowongan Kerja Management Trainee Bank BRI November 2023
Agustian mengingatkan agar masyarakat lebih waspada dan selektif dalam menanggapi informasi yang diperoleh dari media sosial, terutama yang berkaitan dengan rekrutmen pegawai.
Untuk mendapatkan informasi resmi terkait BPJS Kesehatan, publik diimbau untuk mengakses akun-akun resmi BPJS Kesehatan yang terdapat di Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, Youtube, serta laman resmi bpjs-kesehatan.go.id, atau menghubungi care center di nomor 165.
Penting bagi masyarakat untuk menghindari modus penipuan yang seringkali mengatasnamakan BPJS Kesehatan, seperti meminta data pribadi atau menginformasikan hal-hal yang menyesatkan tentang kepesertaan.
Baca Juga: Segini Jumlah Peserta SKD CPNS Kejaksaan Agung 2023 per Jabatan dan Formasi, Ada Berapa Pesaingmu?
"Kami tidak pernah menggunakan media sosial lain untuk melakukan rekrutmen, dan informasi terkait hal ini selalu disampaikan melalui saluran resmi yang telah ditentukan,” kata dia.
Oleh karena itu, setiap informasi yang didapatkan sebaiknya diverifikasi kebenarannya agar tidak terjebak dalam penipuan yang merugikan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.