JAKARTA, KOMPAS.TV- Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, Tesla sedang menunda investasinya di semua negara, setidaknya selama 1,5 tahun ke depan. Luhut mengatakan, jika masyarakat Indonesia mendengar ada investasi Tesla di negara Asia, mereka hanya membuka agen penjualan mobil Tesla saja. Bukan pabrik mobil.
Hal itu ia ungkapkan setelah melakukan pertemuan selama 2,5 jam dengan Bos Tesla Elon Musk di Amerika Serikat.
"Kalaupun ada kita dengar di mana negara lain di Asia ini yang bekerja sama dengan Tesla, itu tidak lain hanyalah sebagai agen penjualan mobil saja. Kita pun kalau mau buat agen penjualan mobil bisa saja, tetapi bukan itu tujuan utamanya," kata Luhut di akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Senin (14/8/2023).
Baca Juga: Luhut Kembali Temui Elon Musk, Ungkap Alasan Tesla Tunda Investasi di Semua Negara
Negara yang dimaksud Luhut adalah Malaysia. Pada akhir Juli lalu, usai mendengar kabar Tesla menanamkan modalnya di negeri Jiran itu, Luhut menyebut akan menemui Elon Musk soal kejelasan investasi di RI.
Adapun yang mengumumkan investasi Tesla di Malaysia adalah PM Malaysia Anwar Ibrahim. Pada 14 Juli 2023 lalu, Anwar menyatakan Tesla akan membangun kantor pusat, pusat layanan, dan showrooms di negara bagian Selangor pada tahun ini. Anwar juga telah melakukan pertemuan virtual dengan Elon Musk.
"Saya menyambut baik minat dan keputusan investasi perusahaan ini di Malaysia dan juga kesediaan Elon Musk untuk datang ke Malaysia," ungkap Anwar seperti dikutip dari AFP.
Anwar menyampaikan, hadirnya Tesla di Malaysia ini sebagai upaya negara itu bisa mencapai net zero emission pada 2050. Pada Maret 2023, Malaysia juga sudah mengeluarkan izin impor mobil Tesla masuk ke wilayahnya.
Baca Juga: Honda Luncurkan Motor Listrik, Segini Harganya Jika Disubsidi Pemerintah
Kembali ke Luhut. Saat ditemui wartawan usai mengikuti rapat terbatas di Istana Negara pada Senin (14/8), Luhut mengatakan Elon Musk akan datang ke Jakarta pada akhir September atau Oktober 2023. Salah satu agendanya, untuk menandatangani kerja sama di beberapa bidang.
Selain urusan mobil listrik, Indonesia memang sudah menjalin kerja sama dengan Elon Musk. Salah satunya, penggunaan satelit Starlink miliknya oleh Kementerian Kesehatan.
Tapi, Luhut menekankan Tesla memang sedang menunda investasinya karena kelebihan produksi dan ketidakpastian ekonomi dunia.
Baca Juga: Harga Motor Listrik Honda EM1 e: Rp40 Juta-Rp45 Juta, Kalau Kredit di FIF Bayar DP 15 Persen
“Termasuk yang di Meksiko yang mereka sudah komitmen itu juga ditunda karena produksi mereka sekarang 3 juta yang tersalurkan itu 1,8 juta. Masih ada 1,2 juta yang masih harus mereka jual,” beber Luhut.
“Mereka hati-hati masalah investasi,” tambahnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.