JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, Indonesia saat ini sedang mengerjakan proyek terbesar di dunia. Yaitu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Presiden Jokowi bahkan berani menyebut IKN akan menjadi sentra ekonomi baru.
"Kita juga berani buka sentra ekonomi baru yaitu IKN. Di dunia sekarang ini proyek terbesar yang ada itu cuma satu di Indonesia, yang namanya Ibu Kota Negara Nusantara," kata Jokowi saat membuka Munas REI 2023 di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Baca Juga: Cerita Jokowi Ada Perusahaan Properti China Miliki Utang Lampaui APBN Indonesia
Jokowi menyampaikan, pemerintah mengajak swasta untuk ikut serta membangun IKN. Ada lahan seluas 34.000 hektar yang bisa dibeli saat ini untuk dikembangkan menjadi berbagai properti.
Jokowi pun mempersilakan para pengusaha bertanya langsung soal harga tanah di IKN kepada Wakil Kepala Otorita IKN Nusantara Dhony Rahajoe yang juga hadir.
"Ini ada pak Dhony dari otorita IKN, Per 27 juli yang lalu, 34 ribu hektare lahan sudah bisa dibeli. Dibeli itu, enggak ada gratisan di sana. Harganya berapa? Tanya ke Otorita, ini peluang," ujar Jokowi seperti dikutip dari Breaking News KompasTV.
Baca Juga: Joe Biden Diundang ke KTT ASEAN di Jakarta, Jokowi: Masih Proses Konfirmasi
Di depan para pengusaha properti, Jokowi mengapresiasi kinerja sektot properti yang bisa bertahan di tengah perlambatan ekonomi dunia.
Ia menyebut, sejak 2018 sampai 2022, sektor properti menyumbang Rp2.300 hingga Rp2.800 ke Produk Domestik Bruto Indonesia. Sektor properti juga membuka banyak lapangan pekerjaan.
"Sangat besar sekali. Ini memberikan kontribusi dari 16 persen dari PDB ekonomi kita, besar sekali. Tenaga kerja yang tersangkut dalam perputaran ekonomi di REI mencapai 13-19 juta orang. Sangat banyak sekali," ungkapnya.
Baca Juga: Pengumuman! Tarif Tol Jagorawi dan Tol Sedyatmo akan Naik Dalam Waktu Dekat
Ia juga menyoroti naiknya peringkat daya saing Indonesia, dari peringkat 44 ke 34. Jokowi bilanh kenaikan 10 peringkat itu adalah yang tertinggi di dunia.
"Sekarang ini negara tanpa competitiveness yang baik, jangan harap bisa survive. Semua bersaing, kecepatan perizinan, pelayanan, pembebasan lahan, semuanya. Kalau hanya bergantung pada APBN enggak akan mungkin tumbuh, investasi jadi kunci," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.