JAKARTA, KOMPAS.TV- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2023 mampu melampauai Vietnam, Singapura, dan Amerika Serikat.
BPS mencatat, perekonomian Indonesia pada April-Juni 2023 mencetak pertumbuhan positif sebesar 5,17 persen (yoy) atau 3,86 persen (qtq).
Hal ini sekaligus mengakumulasikan pertumbuhan pada semester pertama 2023 menjadi 5,11 persen dibanding Semester II 2022.
Airlangga menyebut, capaian tersebut juga menandai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berada di atas lima persen selama tujuh triwulan berturut-turut.
Selain itu, Indonesia juga telah kembali menjadi negara upper middle income, berdasarkan klasifikasi Bank Dunia yang dimutakhirkan pada Juli 2023.
“Data dari beberapa negara yang sudah melaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2023, hanya Tiongkok, Uzbekistan, dan Indonesia yang masih mampu tumbuh di atas 5 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas Vietnam, Amerika Serikat, Singapura, bahkan Jerman masih mengalami kontraksi,” kata Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Tahun 2023 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/08).
Baca Juga: Dijadwalkan Kunjungi Afsel, Jokowi Belum Putuskan Indonesia Gabung BRICS
Menurutnya, capaian itu sekaligus menjawab kekhawatiran akan terjadi perlambatan ekonomi akibat penurunan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia.
Seperti CPO dan pertambangan, serta akibat perlambatan manufaktur dari negara mitra dagang utama Indonesia, misalnya Amerika Serikat dan China.
Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2023 ditopang pertumbuhan positif dari hampir seluruh komponen pengeluaran maupun lapangan usaha.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,23 persen (yoy) seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat di masa libur hari raya maupun hari libur lainnya.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencerminkan aktivitas investasi dan realisasi pembangunan infrastruktur Pemerintah mengalami peningkatan menjadi 4,63 persen (yoy), serta konsumsi Pemerintah juga mengalami peningkatan menjadi 10,62 persen (yoy).
Sementara dari sisi lapangan usaha, seluruh sektor tumbuh positif dan ditandai dengan sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh ekspansif mencapai 15,28 persen (yoy), sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat.
Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI Capai Level 5 Persen Selama 7 Kuartal Berturut-Turut
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.