JAKARTA, KOMPAS.TV- Produsen kereta yang digunakan untuk LRT Jabodebek, PT INKA, menyatakan jika produknya sudah sesuai dengan spesifikasi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Tapi, INKA tidak menjelaskan seperti apa spesifikasi kereta yang dimaksud.
Hal itu untuk menjawab pertanyaan soal 31 kereta yang spesifikasinya berbeda-beda, sehingga menyulitkan operasional LRT.
"INKA selaku produsen LRT Jabodebek adalah produk yang kami serahkan ke PT KAI telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang diterbitkan oleh PT KAI," kata Senior Manager Humas dan Perwakilan PT INKA Agung Dwi Cahyono, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/8/2023).
Pintu kereta yang kurang presisi dengan pinti stasiun ini juga diakui Jokowi saat menjajal angkutan massal tersebut. Jokowi berjanji kekurangan itu akan diperbaiki.
Baca Juga: Jokowi: MRT, LRT, Kereta Cepat Baru Pertama Kali Ada di Indonesia, Kalau Ada Kekurangan Wajar
"Ya diperbaiki kalau memang kemarin masih ada masalah itu apa, pintu kurang 30 (pintu gerbong dan pintu peron terbuka selama 30 detik), kita ini udah bolak balik makanya uji coba ini penting sekali agar betul-betul nanti pada saat digunakan masyarakat keselamatan dan keamanannya baik semuanya," tutur Jokowi kepada wartawan di Stasiun Dukuh Atas, Kamis (3/8).
Di sisi lain, Jokowi menegaskan LRT adalah moda transportasi yang baru pertama kali ada di Indonesia. Sehingga jika ada kekurangan, menjadi suatu hal yang wajar.
"Kita harus ingat baru MRT pertama kali ada di Indonesia, LRT baru pertama kali ada di Indonesia, Kereta Cepat baru pertama kali ada di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Jajal LRT Usai Ramai Disebut Salah Desain: Aman dan Nyaman
"Jadi kalau ada kekurangan, masih ada yang perlu dikoreksi, masih ada yang perlu dievaluasi, masih ada perbaikan-perbaikan sistem, saya kira wajar," tambahnya.
Namun, lanjutnya, perbaikan tetap dilakukan agar LRT bisa melayani penumpang dengan aman dan nyaman. Pernyataan ini ia sampaikan untuk menjawab pertanyaan wartawan soal salah desain longspan LRT dan kereta LRT yang spesifikasinya berbeda-beda.
"Sekali lagi, LRT ini pertama kali kita kerjakan. Kalau ada yang perlu dikoreksi, kalau ada yang perlu diperbaiki ya kita perbaiki. Jangan senang cari-cari kesalahan," tegasnya.
Baca Juga: KAI Turunkan Kapasitas Penumpang Bersubsidi dengan Tiket Tanpa Tempat Duduk Menjadi 120 Persen
Jokowi bilang, kereta untuk proyek LRT Jabodebek ini diproduksi oleh PT INKA yang merupakan BUMN milik Indonesia. Lalu konstruksinya juga dikerjakan perusahaan dalam negeri yaitu PT Adhi Karya Tbk.
"Makanya kalau ada kekurangan ya akan kita perbaiki. Semua ada perencanaannya, ada perhitungannya. Tapi kalau di lapangan itu kan kadang ada judgement sendiri," tuturnya.
Sumber : Kompas.com, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.