JAKARTA, KOMPAS.TV- Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair telah usai, setelah ditutup pada Minggu (16/7/2023) kemarin. Tapi ternyata, selama 33 hari penyelenggaraannya, banyak peserta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang kehilangan barang dagangannya.
Seorang pedagang fesyen dan kuliner di paviliun Provinsi Banten, Oktavianti, mengaku, dari 11 hari ia berjualan di PRJ, kehilangan sembilan mukena dari gerainya.
"Teman-teman di stan lain, juga cerita pada kehilangan. Saya pribadi selama pameran di sini, sudah sembilan mukena hilang dari gantungan karena penuh pengunjung. Jadi, sulit terpantau," kata Oktaviani seperti dikutip dari Antara, Minggu (16/7).
Harga mukena yang hilang pun terbilang mahal, mulai dari Rp200.000 hingga Rp695.000 karena terbuat dari bahan premium.
Baca Juga: Viral Aksi Copet di PRJ, Pengelola Pastikan Pelaku Sudah Ditangkap Polisi
Selain mukena, camilan yang ia jajakan di depan gerai juga banyak yang hilang. Oktaviani mengatakan, hal itu bisa terhadi karena pengunjung sangat padat sehingga sulit dipantau. Ditambah lagi CCTV yang terbatas dan petugas keamanan yang berkeliling.
Paviliun daerah yang ada di Hall C JIEXPO memang hanya punya CCTV di sudut-sudut gedung. Sedangkan di area tengah gedung juga banyak gerai penjual yang tidak terpantau CCTV.
Hal serupa juga dialami oleh pedagang dari paviliun D.I Yogyakarta, Reni Irawati. Ia kehilangan lima topi batik.
"Saya juga kehilangan walaupun tidak seberapa. Peserta lain cerita ada yang kehilangan sampai rugi jutaan," ujarnya.
Meski begitu, mereka mengaku akan tetap ikut PRJ tahun depan. Pasalnya, dengan ikut Jakarta Fair mereka bisa meningkatkan pemasaran dan mempertemukan dengan pembeli dalam jumlah banyak.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.