TUNISIA, KOMPAS.TV- Hari Raya Iduladha akan dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Termasuk di dalamnya ibadah kurban yang dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu.
Namun bagi warga Tunisia, ibadah kurban tahun ini terasa berat karena kenaikan harga hewan qurban yang gila-gilaan di negaranya. Penyebabnya adalah kekeringan yang menambah kecemasan publik terkait memburuknya krisis ekonomi.
Mengutip dari Antara, pasokan domba di Tunisia sebenarnya cukup banyak. Para peternak membawa mereka dari desa untuk dijual di perkotaan. Domba-domba itu bergerombol di pinggir jalan atau di lahan kosong.
Biasanya, masyarakat Tunisia juga banyak yang membeli domba jauh sebelum Iduladha untuk digemukkan sendiri di rumah mereka. Namun tahun ini pemandangan "domba rumahan" itu jarang terlihat akibat krisis ekonomi di Tunisia.
Baca Juga: Kecewa Sapinya Tidak Jadi Dibeli Jokowi, Peternak: Sudah Mau Idul Adha Kok Malah Batal?
"Situasi ekonomi sangat buruk. Semuanya naik dua kali lipat dan gaji saya tidak bisa bertahan selama sebulan," kata salah seorang warga Tunisa, Ridha Bouzid.
Ia bahkan sampai terpikir untuk berutang, agar bisa berkurban dan keluarganya bisa menyantap daging domba saat Idul Adha.
Namun, saat dia membandingkan permintaan harga seekor domba 900 dinar (Rp4,2 juta) dengan 750 dinar (Rp3,5 juta) yang dia bayarkan untuk hewan berukuran sama tahun lalu, dia khawatir tentang dampaknya terhadap kondisi keuangannya.
"Gaji saya hanya 950 dinar (Rp4,5 juta) sebulan. Apa yang tersisa dari itu?" ujarnya.
Sementara itu di pasar Borj El Amri, seorang warga bernama Khaled Frekhi sedang memeriksa domba untuk dibeli. Tapi niat itu ia urungkan karena harga domba yang mahal.
Baca Juga: Jelang Idul Adha Harga Hewan Qurban Naik 10 Hingga 20 Persen
"Kami tidak mampu membayar harga ini," ucapnya.
Perekonomian Tunisia berada dalam kondisi buruk bahkan sebelum pandemi. Adanya COVID-19 semakin memperburuk kondisi pada 2020.
Dengan kondisi keuangan negara yang berada di ambang kehancuran, pemerintah tidak dapat membantu melawan inflasi global.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.