JAKARTA, KOMPAS.TV- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengekspor mobil tipe bensin dan Hybrid Electric Vehicle (HEV) Toyota All New Yaris Cross ke 25 negara di kawasan Amerika Latin dan Asia.
Ini adalah ekspor perdana untuk All New Yaris Cross hybrid dan mobil listrik kedua produksi TMMIN.
Sebelumnya, Toyota mengekspor Kijang Innova Zenix yang hadir sejak November 2022 dan juga telah diekspor pada Februari 2023 lalu.
“Investasi kendaraan elektrifikasi Yaris Cross, saya mendapat laporan, mencapai Rp2,5 triliun dan kami mengharapkan bahwa model elektrifikasi produksi lokal kedua PT TMMIN ini akan memperoleh kesuksesan sebagaimana brother atau sister-nya Kijang Innova Zenix, baik bagi konsumen domestik dan pasar ekspor,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat acara pelepasan ekspor di Pabrik TMMIN Karawang 1 dan 2, Karawang Barat, Jawa Barat, Selasa (13/6/2023).
Menperin Agus juga mendukung target ekspor Toyota Yaris Cross versi bensin dan HEV pada tahun 2023 sebanyak 23.400 unit.
Jumlah itu mencapai 60 persen dari total volume produksi ke 25 negara di kawasan Amerika Latin dan Asia.
Selain itu, Agus meminta pihak TMMIN untuk melebarkan sayap dengan mengekspor Yaris Cross ke Australia.
Baca Juga: Diungkap Menperin, Jokowi Minta Toyota Pertahankan Nama "Kijang" Ternyata karena Hal Ini
"Tadi, dilaporkan bahwa akan ada 25 negara sebagai tujuan ekspor untuk Yaris Cross, namun dalam kesempatan ini, saya memerintahkan Anda, Mr Hau Quoc Tien, tolong lihat pasar Australia. Jadi, saya berharap bahwa Yaris Cross juga bisa menjadi bagian dari ekspor Toyota dari Indonesia ke Australian market," ujarnya.
Menurut Agus, ia mendapat laporan soal kebutuhan SUV (sport utility vehicle) yang cukup tinggi di Australia.
Peluang tersebut perlu jadi perhatian untuk bisa digarap.
Terlebih kriteria pasar Australia dinilai cukup tinggi, sehingga tentu pasar tersebut akan meningkatkan daya saing produksi Indonesia di tingkat global.
"Mereka (Australia) baru mencukupi SUV yang agak besar, tapi yang smaller size (ukuran lebih kecil) itu demand-nya masih luar biasa. Jadi, itu harus menjadi perhatian kita. Kalau sudah bisa mengekspor ke Australia, itu merupakan sebuah achievement tersendiri karena kriteria pasar Australia, berbeda. Dia, lebih tinggi," terangnya.
Menperin pun berharap permintaan kepada Deputy CEO of Asia Region and President for Toyota Motor Corporation dan President Toyota Motor Asia Pacific Hao Quoc Tien itu bisa ditindaklanjuti dalam pertemuan selanjutnya.
Baca Juga: Pengguna Motor Listrik Kini Bisa Bertukar Baterai dan Charger Meski Berbeda Merek
Menanggapi permintaan tersebut, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kajian karena pasar Australia cukup berbeda dengan pasar yang selama ini digarap Toyota.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.