JAKARTA, KOMPAS.TV- Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus memproyeksi nilai ekonomi dari FIFA Matchday Indonesia vs Argentina dapat mendulang perputaran uang sebesar Rp500 miliar.
Pertandingan itu akan digelar pada 19 Juni 2022 mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Heri mengatakan, dampak dari seluruh kegiatan menuju pertandingan FIFA Matchday Indonesia vs Argentina diperkirakan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat termasuk pelaku UMKM.
Penjualan merchandise serta produk-produk UMKM lainnya diharapkan menumbuhkan kegiatan perekonomian lebih maju.
Baca Juga: Tiket Indonesia vs Argentina Ludes Terjual, PSSI Apresiasi Antusiasme Suporter Timnas
Sehingga perputaran uang bisa didapatkan tak hanya dari segi penjualan tiket. Namun juga dari aspek-aspek terdampak lainnya.
“Dilihat dari berbagai aspek seperti merchandise, hak siar, sponsorship, akomodasi, transportasi, pelaku industri makanan dan minuman, termasuk ke pelaku UMKM di sektor tersebut membuat perputaran uang bisa mencapai kurang lebih Rp500 miliar," kata Heri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/6/2023).
"Jadi diperkirakan sampai menjelang hari-H kegiatan ekonomi mulai dari hulu hingga ke hilirnya terus ke industri turunannya akan semakin ramai karena terdorong pertandingan ini," ujarnya.
Seperti diketahui, 60.000 tiket telah ludes terjual. Harga tiket itu mulai dari Rp600.000 hingga Rp4,2 juta.
Jelang pertandingan, calon penonton juga banyak yang membeli jersey dan aksesoris kedua tim untuk dipakai saat pertandingan.
Baca Juga: Cara Ikut Lelang 60 Motor Royal Enfield di Bea Cukai Priok, tapi Belum Ada STNK dan BPKB ya!
Puluhan ribu orang yang datang ke GBK itu pasti makan dan minum di sekitar stadion, sehingga mendongkrak penjualan pedagang hingga restoran di kawasan Senayan.
Belum lagi penonton yang datang dari luar Jakarta, yang memutuskan untuk menginap di sekitar GBK.
Pengusaha penginapan dan perhotelan pun akan kecipratan perputaran uang tersebut.
Sementara itu, demi bisa bertanding melawan Argentina, PSSI pun harus merogoh kocek hingga 5 juta dollar Amerika atau setara Rp74 miliar.
Baca Juga: Uji Coba Penyambungan Rute TransJakarta dengan TransPakuan Bogor Dimulai Juli 2023
Di sisi lain, PSSI menargetkan pendapatan sebesar Rp260 miliar.
Pendapatan ini bisa diraih PSSI dari penjualan tiket penonton, sponsor dari BUMN dan swasta.
Hasil pendapatan ini akan digunakan PSSI untuk tahap persiapan Timnas, membayar pelatih, dan kepentingan sepak bola Indonesia lainnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.