JAKARTA, KOMPAS.TV- Jakcloth 2023 kembali digelar di Jakarta, kali ini bertepatan dengan bulan Ramadan.
Jika biasanya Jakcloth identik dengan pakaian santai dan kasual untuk anak muda, Jakcloth 2023 juga banyak menghadirkan pakaian muslim.
Sehingga, acara ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berburu baju Lebaran dengan harga miring.
Jakcloth 2023 diadakan di Hall B JCC Senayan, mulai 5 April hingga 11 April mendatang.
Ada lebih dari 350 merek pakaian yang ikut pameran ini, dengan menawarkan diskon hingga 90 persen.
Harga tiketnya sebesar Rp25.000, bisa dibeli di lokasi atau lewat Tokopedia.
Jika tiba waktunya buka puasa, jangan khawatir. Karena tempat khusus di area pameran yang dipenuhi booth makanan dan minuman.
Baca Juga: Cocok untuk Agenda Ngabuburit Sore Ini: Ada Pameran Artefak Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung At-Tin
Acara Jakcloth Ramadan 2023 ini sebelumnya dibuka oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki.
Ia mengajak masyarakat membangun kesadaran untuk mencintai dan membeli pakaian jadi atau busana (clothing) produksi dalam negeri atau buatan lokal.
"Dari segi harga juga tidak terlalu menguras kantong. Tinggal bagaimana membangun sentimen atau kesadaran masyarakat untuk mencintai dan membeli busana lokal," ujar Teten seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/4/2023).
Teten mengatakan, Jakcloth merupakan pameran busana fesyen dengan segmen pasar muda hingga dewasa dengan pengalaman 14 tahun dan bisa menggelar 30 kali event dalam setahun.
Sehingga, Jakcloth sudah sangat dipercaya baik dari sisi tenant maupun konsumennya.
Baca Juga: Naik KRL Pagi-pagi Buta Berburu Gamis Lesti Kejora di Pasar Tanah Abang untuk Lebaran
"Jakcloth sudah tumbuh dan merupakan ekosistem penting pameran pakaian jadi produk dalam negeri dan dipasarkan di dalam negeri. Ini yang harus terus diperkuat, baik industri turunannya maupun marketnya," katanya.
Menkop UKM mengharapkan, Jakcloth bisa terus berkembang, sehingga bisa mengakses program pembiayaan pemerintah dalam hal ini KUR (Kredit Usaha Rakyat) Kluster dengan pembiayaan sampai Rp500 juta.
"Tentu harus ada badan hukumnya yaitu koperasi. Saya ambil contoh di Bali ada toko oleh-oleh Krisna, di mana di dalamnya ada supplier barang dagangannya sekitar 360 UMKM, mereka itu lalu membentuk koperasi dan lantas dihubungkan dengan KUR Kluster. Jadi, nanti para tenant Jakcloth bisa mengambil itu juga,” ungkapnya.
Meski demikian, Teten mengingatkan, Jakcloth maupun produsen pakaian dalam negeri untuk terus memperhatikan pengembangan R&D (Research & Development), mengingat lifesfyle atau gaya hidup termasuk dalam busana, cepat sekali berubahnya atau sangat dinamis.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.