JAKARTA, KOMPAS.TV - Salat Tarawih adalah ibadah khas bulan suci Ramadan dan dilakukan oleh seluruh umat Islam di dunia.
Awal Salat Tarawih pada bulan Puasa Ramadan 2023 ini diperkirakan terjadi pada malam ini, Rabu (22/3), namun keputusan itu menunggu hasil sidang Isbat pemerintah soal puasa 2023 yang bakal diumumkan sore nanti.
Lantas, bagaimana sejarah salat tarawih dalam sejarah Islam?
Dinukil dari buku Qiyamul Lail dan Ramadan (RumahFiqih) karya ustaz Isnan Ansory, Lc. M.Ag, dalam sejarah awal Islam, salat tarawih dikenal dengan nama Qiyam Ramadan.
Qiyam Ramadan secara bahasa berarti, berdiri dalam bulan Ramadan. Makanya, aktivitas berdiri di malam bulan Ramadan, bentuknya adalah salat dan zikir.
Jadi, ibadah salat tarawih adalah salat malam dengan banyak istirahat. Salat tarawih bisa dengan 2 salam istirahat atau 4 salam dengan istirahat.
Lantas, untuk rakaatnya bisa dikerjakan 11 rakaat, 8 rakaat tarawih ditambah 3 rakaat salat witir. Atau 23 rakaat, dengan 20 rakaat dan 3 rekaat. Keduanya sama-sama punya dalil kuat dan sudah dipraktekkan ratusan tahun dalam dunia Islam.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Salat Tarawih di Rumah dan Jamaah di Masjid, Lengkap dengan Doanya
Pada masa Nabi Muhammad, Qiyam Ramadan atau salat tarawih pertama di masjid dilakukan pada 23 Ramadan tahun 2 H dan sahabat mulai mengikuti beliau. Dilakukan nabi Nabi sampai 29 Ramadan di Masjid.
Kemudian, setetehnya Nabi tidak salat tarawih lagi karena tidak ingin sahabat menganggap salat tarawih wajib. Tapi hukum salat tarawih itu sunnah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.