JAKARTA, KOMPAS.TV - Ibadah puasa Ramadan pada dasarnya wajib dilaksanakan oleh semua umat muslim yang memenuhi syarat wajib dan syarat sah puasa.
Perintah kewajiban menjalankan puasa Ramadan tertuang Al-Quran surat Al- Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman:
.
Yang artinya: “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. (Berpuasa) agar kamu bertakwa.”
Mereka yang wajib berpuasa adalah orang yang baligh, berakal, sehat, muda, dan mampu menjalankan puasa. Singkatnya mereka yang mampu menjalani ketentuan puasa.
Oleh karena itu, ada beberapa golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan, namun wajib menggantinya di lain hari.
Melansir laman Kemenag, Minggu (5/3/2023) disebutkan bahwa terdapat enam golongan orang yang tidak wajib melakukan puasa Ramadan. Berikut penjelasannya:
Baca Juga: Jelang Ramadan 2023, Ini Syarat Sah dan Wajib Puasa, Salah Satunya Mumayiz, Apa Itu?
Bayi di bawah lima tahun (balita), anak di usia kurang dari 7 tahun atau belum dewasa, maka ia tidak wajib melakukan puasa.
Bagi yang sudah berumur sekitar tujuh tahun, maka hendaknya dia dilatih dan diajari untuk melakukan puasa Ramadan, namun tidak boleh dipaksa.
Pun, anak kecil yang belum baligh atau belum dewasa, maka tidak wajib mengganti puasa.
Meskipun sudah dewasa, orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) juga tidak diwajibkan puasa Ramadan. Hal ini karena salah satu syarat sah dan wajib puasa adalah memiliki akal.
Orang gila juga tidak diwajibkan mengganti puasa yang ditinggalkannya meski sudah sembuh.
Orang yang sakit dan membutuhkan obat-obatan dan asupan nutrisi untuk bisa sembuh juga boleh tidak puasa Ramadan.
Namun demikian, orang sakit wajib membayar fidyah, yakni denda yang wajib dibayarkan oleh seorang muslim ketika mereka meninggalkan suatu hal (ibadah) yang wajib untuk dilakukan.
Sumber : Kompas TV, Kemenag
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.