JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam ajaran agama islam, keutamaan malam Lailatulqadar akan diberikan kepada mereka yang melakukan ibadah sungguh-sungguh di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Malam Lailatulqadar adalah malam terjadinya peristiwa turunnya Al-Qur'an, ketetapan kenabian Muhammad, serta penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia setahun kedepan.
Ada beberapa cara atau ikhtiar yang dilakukan umat muslim untuk mendapatkan keutamaan malam Lailatulqadar seperti iktikaf, dzikir, salat malam, dan ibadah lainnya.
Sebagian ulama berpendapat bahwa malam Lailatulqadar hanya terjadi satu hari saja.
Barang siapa yang mendapatkan keutamaannya akan bernilai kebaikan lebih dari 1000 bulan.
Baca Juga: Ciri-ciri Malam Lailatulqadar Menurut Para Ulama, Ada Fenomena Alam Ini
Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah SAW bersabda.
"Padanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa orang yang terhalang akan kebaikannya, maka sungguh dia terhalang (memperoleh kebaikan)," (HR Ahmad, Nasa'i, dan Baihaqi dari Abu-Hurairah.
Ini merupakan keutamaan malam Lailatulqadar yang telah dijanjikan Allah SWT kepada umatnya yang mendapat kemuliaan-NYA.
Ketetapan tersebut tercantum dalam Al-Qur’an, surat Al-Qadr, ayat 1-3 sebagai berikut:
( ) ( ) ( )
Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Dari ayat di atas, Allah akan memberi nilai hidup seseorang lebih baik dari 1.000 bulan (83 tahun) apabila melakukan kebajikan, berdoa, dan berserah diri di malam Lailatulqadar.
Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an sebagai kitab suci yang terakhir secara kesuluruhan pada malam Lailatulqadar.
Selain itu, Allah SWT juga telah mengangkat kedudukan Nabi Muhammad, memuliakannya dengan risalah serta membangkitkannya menjadi Rasul terakhir.
Sumber : Kemenag.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.