JAKARTA, KOMPAS.TV - Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memprediksi Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah jatuh pada 2 Mei 2022.
Pasalnya, posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
"Tingginya sudah di atas 3 derajat, tetapi elongasinya sekitar 6,4 derajat. Dari berbagai pendapat pakar hisab rukyat, kemungkinan besar Idulfitri akan seragam 2 Mei," ujar Thomas dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (20/4/2022).
Thomas menjelaskan beberapa alasan, Lebaran 2022 jatuh pada 2 Mei, yakni secara hisab dan rukyat.
Baca Juga: 1 Syawal 2022 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Kemenag Bakal Gelar Sidang Isbat 1 Mei
Ia mengatakan, berapa wilayah seperti Sumatera, posisi bulan pada 1 Mei 2022 sudah memenuhi kriteria baru MABIMS.
"Secara hisab, posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat," ujarnya.
Thomas melanjutkan, adanya dukungan kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) Odeh membuat sebagian wilayah Indonesia hilal mungkin bisa dirukyat dengan menggunakan alat optik (binokuler atau teleskop).
"Bila ada laporan rukyat bahwa hilal terlihat kemungkinan akan diterima karena dianggap telah memenuhi kriteria baru MABIMS," ucap Thomas.
Kendati demikian, Thomas tak menutup kemungkinan akan adanya potensi perbedaan hari raya.
Sebagai informasi, PP Muhammadiyah telah menetapkan lebaran Idulfitri 1443 H jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.
Hal itu tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.
"Karena Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat, secara astronomi diprakirakan hilal sangat sulit dirukyat. Apalagi pada masa pancaroba saat ini, potensi mendung dan hujan mungkin terjadi di lokasi rukyat," ujar Thomas.
Baca Juga: Jelang Mudik, PT KAI Tingkatkan Pemeriksaan Jalur Kereta Api
Hal itu bisa mengakibatkan potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat, sehingga akan diusulkan untuk melakukan istikmal, yaitu menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari.
"Bila sidang itsbat menerimanya, maka idul fitri mungkin juga 3 Mei 2022," lanjutnya.
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan Idulfitri 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022 petang.
Sidang isbat akan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kementeran Agama yang juga akan disiarkan secara online melalui laman Kemenag.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.