SOLO, KOMPAS.TV — Waktu sahur yang cuma sebentar saat Ramadan sering dimanfaatkan siapapun untuk konsumsi makanan cepat saji, salah satunya mi instan.
Beberapa hal yang sering dijadikan alasan ialah praktis, murah, dan cepat saji. Mi instan seolah menjadi alternatif pilihan jitu terutama bagi anak kos yang tinggal jauh dari orang tua.
Namun tahukah kamu, ternyata keseringan konsumsi mi instan saat sahur menurut spesialis Gizi Klinik di Rumah Sakit St Carolus Summarecon Serpong, DR dr Yustina Anie Indriastuti, Msc.,Sp.GK, bisa memicu penyakit hipoglikemia atau gula darah rendah.
Baca Juga: Polres Bantul Giatkan Patroli Sahur On The Road selama Ramadan demi Cegah Klitih, Apa Itu SOTR?
Oleh karena itu, dr Yustina tidak menyarankan mengonsumsi makanan instan ketika sahur. Salah satunya karena tidak memberikan nutrisi yang cukup bagi tubuh.
"Tidak dianjurkan makan makanan instan setiap sahur, karena tidak memenuhi kebutuhan zat gizi sepanjang hari," ujar Yustina seperti dikutip Kompas.com, Rabu (13/4/2022).
Ia juga menjelaskan, dalam satu bungkus mi instan hanya terkandung kalori sebanyak 190 hingga 200 kkal.
Padahal saat sahur, tubuh membutuhkan kalori sekitar 450 sampai 500 kkal.
Hipoglikemia akibat keseringan mengonsumsi mi instan disebabkan karena kandungan tepung yang mudah diserap.
Hal itu, kata Yustina dapat menyebabkan kadar gula cepat turun dan akibatnya membuat tubuh akan lemas maupun cepat lapar selama berpuasa.
Tak hanya itu, jika sering dikonsumsi dalam jangka waktu lama tubuh akan kekurangan gizi, protein, mineral, dan serat.
Bahkan, makanan instan disebut sangat tidak dianjurkan bagi penderita diabetes karena akan lebih rentan terkena hipoglikemia.
Baca Juga: 3 Berkah Makan Sahur saat Puasa Ramadan Menurut Rasulullah
Sumber : /Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.