GAZA CITY, KOMPAS.TV - Selama bulan Ramadan, umat Muslim dan Kristen Palestina di Bethlehem bersama-sama secara rutin membagikan makanan berbuka puasa bagi warga miskin di kota tersebut, termasuk di Ramallah, dan Nablus, Tepi Barat, seperti laporan Arab News, Sabtu (9/4/2022).
Proyek bantuan, termasuk dekorasi jalan dan pasar, serta pembagian air dan kurma sebelum berbuka puasa, adalah beberapa kegiatan yang mereka lakukan bersama di Betlehem, Ramallah, dan Nablus di Tepi Barat.
Program tersebut didanai Aman Charitable Society dan telah membantu umat Muslim dan Kristen miskin di kota itu selama sembilan tahun terakhir.
Sedikitnya 40 keluarga Kristen menerima bantuan bersama dengan 1.500 keluarga Muslim di Betlehem.
Khalil Kawa, seorang Kristen warga Betlehem berusia 41 tahun, membagikan kurma dan air minum kepada orang yang lewat di persimpangan jalan di Nablus, sebuah kota di mana Muslim, Kristen, dan Samaria tinggal berdampingan selama lebih dari 1.400 tahun.
Orang Samaria adalah campuran dari semua jenis warga, terdiri dari orang Israel yang tidak diasingkan ketika Kerajaan Utara dihancurkan pada tahun 722 SM, dan dari berbagai kebangsaan yang dimukimkan kembali oleh penguasa Assiria di daerah tersebut.
Baca Juga: Arab Saudi Tambah Kuota Jemaah Haji Jadi 1 Juta Orang, Ini Aturan Lengkapnya
Khalil mengatakan, “Saya tidak merasa bahwa saya melakukan sesuatu yang aneh menjadi seorang Kristen dan membagikan kurma dan air kepada mereka yang berpuasa. Saya tidak suka membedakan antara seorang Muslim, seorang Kristen, atau seorang Samaria. Kita semua adalah orang Palestina," tegasnya.
“Tahun 2013, saya dan sekelompok teman saya mendirikan kelompok pemuda yang kami sebut Nablus Tour. Kami adalah sekelompok fotografer. Kami berkeliaran di sekitar kota Nablus, membagikan manisan saat Maulid Nabi Muhammad, dan menghias kota menjelang bulan Ramadan dan juga saat Idulfitri. Selain itu, kami membagikan kurma dan air putih kepada orang-orang yang berpuasa."
“Ini adalah perasaan yang sangat indah yang tidak dapat digambarkan, terutama karena orang-orang menunggu kami dan bertanya sebelum Ramadan apakah kami siap atau apakah kami membutuhkan sesuatu,” tambahnya.
Khalil Kawa menunjukkan pada awalnya proyek tersebut didanai oleh dia dan rekan-rekannya, tetapi ketika kelompok itu mulai dikenal, sering kali mereka mendapat dana dan persediaan yang berlimpah untuk diteruskan kepada warga miskin, serta untuk berbuka puasa umat Muslim miskin di kota tersebut.
Di Ramallah, sekelompok anak muda meluncurkan kampanye kesadaran Ramadan bertajuk “Maafkan dan jabat tangan di bulan kasih sayang” yang bertujuan menyebarkan pesan positif di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Umat Muslim Palestina Berbuka Puasa Meriah dan Salat Magrib di Kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem
Di Kota Betlehem yang mayoritas beragama Kristen, di selatan Tepi Barat, anggota kelompok pramuka dan pemandu Salesian membagikan yogurt, air, dan kurma.
Salah satu pramuka, Fouad Salman, mengatakan, "Penduduk Betlehem, Muslim dan Kristen, mewarisi cinta dan koeksistensi dari generasi ke generasi, dan iring-iringan cinta ini harus terus berlanjut."
Pria 37 tahun itu menambahkan, dia merasa bangga menjadi bagian dari Palestina dan Betlehem, dan telah mengambil bagian dalam pekerjaan sukarela sejak kecil, termasuk memperbarui karpet di masjid.
Sumber : Arab News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.