JAKARTA, KOMPAS.TV - Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi adalah mahaguru ulama Nusantara. Beliau juga merupakan ulama Indonesia yang disegani dunia dan menjadi imam besar di Masjidil Haram, Makkah.
Syekh Ahmad Khatib sendiri dikenal luas sebagai ulama yang memiliki banyak murid yang tersebar di pelosok dunia. Jejak keilmuwan beliau terbentang dari Makkah, Mesir hingga tentu saja di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, beliau adalah guru dari dua ulama berpengaruh di dunia Islam di Indonesia. Sejarah mencatat, dua muridnya menjadi pelopor Islam di Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah, KH Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah) dan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari (Pendiri NU), dan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli Canduang, pendiri organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan masih banyak ulama-ulama lain yang berpengaruh pada perkembangan Islam kontemporer di Indonesia.
Di belakang nama Syekh Ahmad Khatib terdapat nama ‘Al-Minangkabawi’. Beliau lahir di tanah Minang, tanah Minangkabau pada Senin, 6 Zulhijah 1276H/1860M di Koto Tuo Balai Gurah, Kecamatan IV Angkat Candung, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Beliau merupakan seorang fuqaha atau ahli dalam bidang hukum fikih yang disegani dan merupakan seorang poliglot, menguasai pelbagai bahasa.
Baca Juga: 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam Besar Masjidil Haram
Dalam buku Para Penjaga Al-Qur'an yang diterbitkan Lajnah Pentashih Al-Quran (2011), disebutkan tentang masa kecil guru ulama se-Indonesia itu yang sudah gemar pada ilmu dan ulama.
Sedari kecil, ia belajar di surau. Lantas, ia belajar pada ayahnya, Abdul Latif bin Abdullah di sebuah maktab (lembaga pendidikan agama) sedari kecil, hingga saat usianya menginjak 11 tahun.
Lalu, karena cinta pada ilmu dan Al-Qur'an itu, beliau pun berangkat ke Makkah untuk memperdalam kitab suci umat Islam.
Saat itu, Makkah belum berupa 'Arab Saudi' dan berupa kerajaan seperti sekarang. Saat itu, Makkah masih menjadi bagian dari Syarif Penjaga kota Makkah, bagian dari Ottoman Turki.
Di Makkah, beliau menimba ilmu dari beberapa ulama sunni yang masyhur. Di antara guru beliau adalah para ulama seperti Sayyid Bakri Syatha, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makky, dan Syekh Abdul Hadi.
Syekh Ahmad Khatib penganut mazhab Syafii. Mazhab ini merupakan aliran dalam Islam yang paling banyak dianut muslim Indonesia. Berkat tingginya ilmu serta alimnya beliau, para ulama di Masjidil Haram mengangkatnya sebagai imam besar.
Sebuah penghargaan tertinggi ulama dunia atas kiprah dan keilmuwan beliau. Apalagi, beliau menjadi imam besar Masjid Istiqlal dari negeri yang bukan Arab.
Semasa hidup, beliau adalah sosok guru dan ulama yang sangat produktif. Tercatat, tidak kurang dari 49 kitab dan buku telah ditulis Syekh Ahmad Khatib dalam bahasa Arab atau bahasa Melayu.
Karya beliau terbentang mulai dari persoalan fikih ibadah hingga persoalan keumatan terkini, seperti ilmu falak (perbintangan) hingga soal waris berlandaskan mazhab Syafii.
Buku-buku beliau tidak hanya dipelajari di pesantren maupun lembaga Islam di Indonesia, melainkan telah tersebar hingga ke Suriah, Turki, dan Mesir.
Begitulah jejak dari ulama ini, Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, seorang mahaguru para ulama di Indonesia yang begitu masyhur dan disegani dalam sejarah Islam, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dihormati ulama-ulama dunia.
Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi wafat pada tanggal 9 Jumadil Awal 1334 H di Makkah, Saudi Arabia, dan dimakamkan di sana.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.