SOLO, KOMPAS.TV- Jelang perayaan hari raya Idul Fitri, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, mulai marak jasa penukaran uang.
Mereka menawarkan jasa penukaran dari uang lama ke uang yang baru atau nominal yang jadi pecahan lebih kecil.
Namun, masyarakat perlu lebih hati-hati terhadap jasa penukaran yang tak resmi.
Warga juga diimbau lebih teliti lagi terhadap peredaran uang palsu atau disebut juga upal.
Berikut ini cara mengecek uang asli dan palsu dilansir dari laman Indonesia.go.id:
Baca Juga: Polisi Lakukan Sidak Jasa Penukaran Uang Pecahan Baru
Cara cek keaslian uang
Keaslian uang rupiah bisa dilakukan dengan cara 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang. Caranya:
1. Dilihat
Langkah pertama adalah melihat perubahan warna benang pengaman pada uang.
Lihat benang pengaman pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, atau perisai logo Bank Indonesia (BI) pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.
Cari juga angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000, serta gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
Baca Juga: Ingat, Penukaran Uang di Monas Sudah Tak ada, Cek Lokasi dan Jadwalnya
2. Diraba
Langkah berikutnya adalah meraba permukaan uang. Pada uang rupiah asli, akan terasa kasar pada sejumlah bagian mata uang.
Uang asli saat disentuh akan terasa kasar pada bagian gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.
Bagi penyandang tuna netra yang bisa meraba kode tuna netra (blind code).
Terdapat kode yang bisa diraba di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nominal dan keaslian uang rupiah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.