JAKARTA, KOMPAS.TV – Media sosial saat ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan di masyarakat. Lewat media sosial, beragam informasi bisa didapatkan, tak terkecuali informasi seputar Ramadan 1442 H.
Sayangnya, tak jarang pengguna media sosial yang kerap menuliskan ungkapan-ungkapan kurang pantas, seperti mengejek, mencaci hingga mengumpat.
Meski dilakukan di dunia maya, bagaimana hukumnya mengumpat di media sosial saat sedang puasa Ramadan?
Baca Juga: Jaga Daya Tahan Tubuh, Ini 5 Tips Berpuasa Saat Cuaca Panas
Melansir artikel Kompas.com pada 26 April 2020, Kepala Kantor Kementerian Agama Surakarta, Musta’in Ahmad menjelaskan bahwa mengumpat di media sosial memang tidak membatalkan puasa, tapi dapat mengurangi pahala puasa.
"Mengumpat, berbohong, marah-marah, sumpah palsu, memandang dengan syahwat, bisa membatalkan pahala puasa (bukan batal puasanya tapi batal pahalanya)," ujar Musta'in.
Menurutnya, perbuatan tersebut haram dilakukan, terlebih saat menjalani ibadah puasa Ramadan. Pandangan Musta’in didasarkan pada sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari.
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan tidak meninggalkan perbuatan yang diakibatkan ucapan dustanya, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya terhadap perbuatannya meninggalkan makan dan minum (puasa)." (HR. Bukhari).
Baca Juga: Memasukkan Sesuatu ke Dalam 5 Lubang Bagian Tubuh Bisa Batalkan Puasa, Apa Saja Itu?
Musta’in menjelaskan, puasa tidak dapat diartikan sebatas menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perkataan kotor dan perkataan dusta. Jika hal ini luput dari perhatian, maka ganjarannya adalah nilai ibadah puasa akan berkurang bahkan tidak diterima puasanya.
Rasulullah Saw juga telah memberikan sabdanya secara spesifik soal larangan berkata kotor, mencela orang lain, dan menyakiti melalui ucapan saat berpuasa.
"Apabila salah satu dari kalian sedang menjalankan ibadah puasa, maka janganlah berkata kotor, dan jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencelanya atau menyakitinya maka ucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa," (HR. Bukhari).
Jadi, jika ada seseorang yang mengumpat saat berpuasa, kata Musta’in, orang tersebut hanya akan mendapat lapar dan haus selama berpuasa dan tidak mendapatkan pahala.
Baca Juga: Umat Katolik di Jember Bagikan Gratis Menu Buka Puasa di Bulan Ramadan: 200 Nasi Bungkus per Hari
Musta’in juga memberikan sejumlah tips agar tidak mengumpat baik di media sosial maupun di dunia nyata, yakni dengan pengendalian diri.
Agar tidak mengumpat, Musta’in menyarankan untuk menggunakan media sosial untuk memperkuat ukhuwah dan silaturahmi.
“Toh, hakikat puasa itu menahan diri (imsak), istilah gaulnya, kalau baperan jangan berselancar di arus medsos,” tegasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.