SOLO, KOMPAS.TV - Diyakini sebagai bulan yang penuh berkah, ada banyak tradisi yang dilakukan umat Muslim untuk menyambut Ramadan. Bahkan, tiap-tiap daerah mempunyai tradisi yang berbeda-beda. Salah satunya yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bugis-Makassar, yakni tradisi Sura Maca.
Tradisi Sura Maca merupakan kegiatan menyambut Ramadan dengan membaca doa secara bersama-sama untuk dikirim kepada leluhur. Biasanya, tradisi ini dilaksanakan selama sepekan sebelum Ramadan datang.
Baca Juga: Tradisi Bedug Dandang Sambut Bulan Ramadan
Masyarakat Muslim Bugis meyakini doa yang dikirim kepada leluhur yang sudah tiada sebagai bentuk untuk membersihkan jiwa dan rohani sebelum melakukan ibadah di bulan puasa.
Saat pelaksanaan doa bersama, Sura Maca dipimpin oleh Sanro atau tokoh agama. Selama acara berlangsung disuguhkan pula makanan olahan khas masyarakat Bugis-Makassar, seperti opor ayam, ayam goreng tumis, nasi ketan dua warna beserta gula merah yang dicairkan atau biasa disebut sokko ugi, dan umba-umba atau onde-onde.
Selain itu, pisang raja juga wajib untuk disuguhkan. Pisang raja disimbolkan sebagai bentuk keinginan agar mendapatkan kehidupan yang manis. Sementara, dupa yang dibakar sebagai simbol kehidupan yang wangi atau bahagia.
Setelah doa dilantunkan, kemudian acara selanjutnya adalah makan bersama. Hal ini dilakukan sebagai bentuk mendapat berkah. Keesokan harinya, masyarakat baru dipersilakan untuk mengunjungi makam-makam sanak saudara yang sudah lebih dulu meninggalkan dunia.
Baca Juga: Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan
Artikel karya Hilful Fudhul ini merupakan kolaborasi dengan Islami.co. Untuk melihat tulisan asli, silakan klik tautan berikut ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.