JAKARTA, KOMPAS.TV- Menjelang 1 Ramadan, ibadah salat taraweh sudah diperbolehkan oleh pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Untuk masjid, harus benar-benar menjaga kebersihan.
Di Jakarta, Gubernur Anies Baswedan meninjau langsung kerja bakti membersihkan masjid dan musala.
"Alhamdulillah, kita bisa kembali kerja bakti membersihkan masjid/musala dalam rangka menyambut bulan Ramadan 1442 Hijriah," katanya yang dibagikan melalui akun facebook-nya, Minggu (11/4/2021).
Dua masjid yang dikunjungi adalah Masjid Jami' An-Ni'mah Pondok Labu dan Masjid Jami' Nurul Falah Karang Tengah, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Longgarkan Jam Operasional Restoran di DKI selama Ramadhan, Anies Baswedan: untuk Layani Sahur
"Itu adalah dua dari 317 masjid di Jakarta yang kita bersihkan hari ini. Seluruh bagian masjid dibersihkan dengan disinfektan, penanda jarak dipasang dan handsanitizer/masker disiapkan," kata Anies.
Kerja bakti membersihkan masjid ini adalah kolaborasi lintas SKPD (satuan kerja perangkat daerah) , tiga pilar kecamatan dan warga. Kerja bakti ini disebut ikhtiar bersama agar dapat menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan dengan aman sekaligus melindungi sesama dan keluarga.
Sebab, setelah satu tahun lebih mengalami pandemi, masyarakat merasakan kerinduan untuk bersama-sama bersujud menunaikan salat tarawih di masjid.
"Mari jangan sia-siakan bulan penuh berkah ini dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kita terus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan kepada pengurus masjid dan musala guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19, yaitu pemakaian masker, menjaga jarak dan pemeriksaan suhu tubuh dan cuci tangan pakai sabun," tambahnya.
Baca Juga: Survei SMRC: Pendukung Anies Paling Tinggi Percaya Pemerintah Melakukan Kriminalisasi Ulama
Tak lupa, Anies mengingatkan empat hal utama.
Pertama, bila merasa kurang sehat sebaiknya tetap beribadah di rumah saja.
Kedua, gunakan masker dalam kegiatan apa pun di mana pun.
Ketiga, selalu menjaga jarak, ikuti penanda yang telah disiapkan di lantai.
Keempat, perhatikan kapasitas jamaah, maksimal 50% dalam bangunan, bila sudah melebihi jangan memaksakan masuk.
"Kalau empat prinsip ini kita jaga, insyaAllah kita akan menang lebih jauh lagi dalam
mengendalikan COVID-19," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.