KOMPAS.TV - Covid-19 sudah jadi pandemi global, dominasi Dollar Amerika Serikat terhadap mayoritas mata uang dunia sudah tidak terbendung termasuk pada rupiah.
Ekonom menghitung nasib mata uang garuda sedikit beruntung karena ada intervensi Bank Indonesia.
Pasar atau tepatnya pemodal masih butuh diyakinkan, bahwa penanggulangan pandemi covid-19 alias corona di Indonesia berangsur meningkat.
Keputusan tes massal dan peresmian Wisma Atlet sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19, belum mampu menjadi energi bagi pasar keuangan terutama rupiah.
23 Maret 2019, rupiah di kurs Bloomberg mendarat ke Rp 16 .575 per Dollar Amerika Serikat.
Bagi pengusaha, pelemahan rupiah tidak serta merta menghantam seluruh bisnis. Ada beberapa sektor yang tidak terlalu terpengaruh, terlebih karena aktivitas produksi sedang tak normal.
Pelemahan rupiah menurut pelaku pasar modal tidak akan berlarut, jika pemerintah bisa meyakinkan bahwa situasi Indonesia, tidak sama dengan Wuhan, Tiongkok dan Italia.
Antara menjaga ekonomi dan memerangi pandemi covid-19.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyebutkan corona saat ini sudah menjadi pandemi global, hal ini tentu membuat rupiah tidak terpuruk 'sendirian' saat ini.
Namun, segala tekanan yang ada terkait kekhawatiran corona terhadap perekonomian tentu harus diantisipasi.
Lantas, adakah "secercah" harapan dalam situasi yang serba kejepit seperti sekarang ini?
Simak penjelasan selengkapnya dalam tayangan berikut...
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.