JAKARTA, KOMPAS.TV - Covid-19 alias virus corona membuat imunitas ekonomi menurun.
Di masa sulit ini, perbankan memasang kuda-kuda menghalau potensi kredit bermasalah.
Di sisi lain, bank juga dituntut untuk ekspansif.
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, Sunarso, memiliki sejumlah strategi dan optimisme dalam menghadapi dampak corona.
Dirut BRI Sunarso menyebutkan periode krisis memang semakin hari semakin sering, namun sisi positifnya adalah risk management semakin lama semakin siap dan matang.
Terkait Non Perfoaming Loan sebagai salah satu indikator kesehatan aset suatu bank, Direktur Utama BRI menyebutkan bahwa BRI tetap optimis terkait kredit bermasalah BRI masih akan terus dibawah 3%.
Jika menilik dari kondisi krisis saat ini lebih sulit dibandingkan dengan krisis pada tahun 2008.
Hal ini dikarenakan tahun ini imunitas ekonomi menurun akibat penyakit yang tidak bisa begitu saja dibendung dengan regulasi perbankan, berbeda dengan di tahun 2008 yang diakibatkan oleh permasalahan korporasi.
Namun, Dirut BRI optimis Kredit BRI bakal tembus di angka 1000 Triliun.
Selain itu, segmen andalan BRI adalah UMKM.
Dimana UMKM yang dicanangkan banyak berfokus pada bahan pangan dan juga food and beverages.
Segmen UMKM bahan pangan seperti food and beverages ini tidak akan terganggu dengan maraknya penyebaran virus corona karena maklanan adalah hal yang primer dan kita semua tetap butuh makan.
Dirut BRI, Sunarso juga menyampaikan jika digitalisasi yang menekankan pada peningkatan produktivitas bisa menjadi pilihan tanpa harus mengurangi karyawan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.